“Jadi dengan menyebarnya di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya ini mempermudah dalam hal pengawasan dan penyuluhannya. Sehingga program Setaman Cinta ini bisa membantu menurunkan inflasi pangan,” paparnya.
Pemerintah kota, tambah dia, harus bisa memastikan ketersediaan pasokan pangan bagi masyarakat. Karena Kota Tasikmalaya bukan daerah penghasil atau distributor pangan, maka ketersediaan dan pengendalian inflasi harus tetap dilakukan.
Salah satu upayanya, dengan adanya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan, yang bekerja sama dengan para petani untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan. Sehingga pedagang nanti di pasar menjual kebutuhan pangan berdasarkan pasokan yang ada di BUMD Pangan ini.
Baca Juga:Selamat! Nasabah BRI Unit Pasar Ciawi Tasikmalaya Raih All New Avanza dari Panen Hadiah SimpedesOB-Fit Plaza Asia Tasikmalaya Jual Treadmill Elektrik dengan Diskon Besar dan Berhadiah
“Harapannya kita punya gudang di beberapa tempat. Kota Tasikmalaya, bukan daerah penghasil melainkan etalase maka pangan yang dipajang ini pasokannya harus mencukupi, dan ketersediaan bisa dikendalikan,” ungkap dia. Selain itu ada komitmen kerja sama antara pemerintah kota dengan Bank Indonesia Tasik, yaitu program sejuta tanaman cegah inflasi di Kota Tasikmalaya atau disingkat Setaman Cinta.
Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali mengungkapkan, BI berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mengendalikan inflasi melalui komitmen program Setaman Cinta.
Dia menyebutkan, setelah melalui pandemi Covid-19, dampaknya terhadap kelangkaan komoditas global. Maka sinergitas bersama dalam menanggulangi inflasi harus dibangun.
“Terus menekan harga komoditas pangan agar tidak terjadi penurunan daya beli dari masyarakat. Menjaga ketersediaan pasokan khususnya komoditas yang memberikan kontribusi inflasi pangan di Tasikmalaya,” paparnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, mengapresiasi program Setanam Cinta yang lahir atas kolaborasi antara pemerintah Kota Tasikmalaya dengan BI Tasikmalaya yang melibatkan kelompok tani di dalamnya. “Saya senang ini kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat, jadi ada rasa tanggung jawab pemimpin, yaitu menyejahterakan rakyatnya, ini menunjukkan kepemimpinan yang sukses,” paparnya.
Menurutnya, program ini identik dengan program yang ada di Pemprov Jabar, ada Sekoper Cinta, namun maknanya berbeda. Melalui program Setaman Cinta ini menunjukkan bahwa wali kota cerdas dalam berinovasi dalam rangka mencegah inflasi pangan.