TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMKN 1 Tasikmalaya melepas 17 alumninya ke Jepang. Setelah diberikan penguasaan bahasa Jepang dan keterampilan kerja selama setahun.
Nantinya segera ditempatkan di perusahaan Tokyo Biso bagian building cleaning, perusahaan GAIA international center bagian food service, food, factory, manufacture. Lalu perusahaan NSJ bagian konstruksi, perusahaan Zensho bagian food service, perusahaan Hitowa bagian caregiver.
Kepala SMKN 1 Tasikmalaya Dr H Wawan SPd MM mengatakan 17 alumni SMKN 1 Tasikmalaya segera ke Jepang ini, adalah saat masih belajar memilih peminatannya bekerja di luar negeri. Untuk itu, sekolah pun wajib mengarahkan dan memfasilitasinya.
Baca Juga:PT Manunggal Perkasa Gelar Grand Baking Demo, Tingkatkan Daya Saing UMKM Makanan di TasikmalayaGuru di Kota Tasikmalaya Dilatih Implementasi Kurikulum Merdeka, Â Seperti Apa Pembelajaran Diferensiasi? Berikut Penjelasannya
“Adanya minat siswa ke luar negeri, seperti ke Jepang wajib kami fasilitasi. Yakni memberikan keterampilan bahasa Jepang dan keahlian pekerjaan,” katanya kepada Radar, Senin (17/7/2023)
Misalnya untuk kompetensi Bahasa Jepang, sambung ia, guru-guru memberikan pembelajaran Bahasa Jepang. Selain itu untuk mendapatkan kompetensi Bahasa Jepang untuk mendapatkan sertifikat Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) N4 kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang Registered Support Organization (RSO) dengan pemerintah Jepang.
“Ada pelajaran soft skill dan budaya Jepang yang diberikan guru. Sedangkan sertifikat N4 sesuai LPK RSO pemerintah Jepang,” ujarnya.
Setelah satu tahun ini, mereka pun sudah memiliki sertifikat N4, tes skill, medical check up. Kalau sekarang lagi penggusuran dokumen untuk pemberangkatan ke Jepang. “Ketika mereka bekerja di Jepang berarti mereka bisa disebut pahlawan devisa negara,” katanya.
Alumnus SMKN 1 Tasikmalaya Reza Ornella Ramdani menyampaikan, setelah lulus pada tahun 2022 di SMKN 1 Tasikmalaya, ia untuk persiapan ke Jepang selama satu tahun belajar bahasa dan keterampilan bekerja.
“Setelah satu tahun ini, bersyukur bisa mendapatkan sertifikat bahasa dan keterampilan bekerja. Kemungkinan September berangkat ke Jepang dan akan ditempatkan di restoran,” ujarnya.
Walaupun sudah memiliki sertifikat bahasa, Ia pun tetap terus memperlancar bahasa dan memahami tulisan Jepang. Itu karena baru memahami bahasa keseharian Jepang saja dan kalau tulisan masih yang diajarkan saja belum semua paham.