PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Mayoritas warganya berbahasa Jawa.
Menurut Staf Desa Sidomulyo Suprianto, dari jumlah penduduknya sebanyak 7.300 orang, 90 persen warganya menuturkan Bahasa Jawa.
Namun, kata Suprianto, penuturan bahasa Jawa di desa tersebut hampir tidak mirip dengan bahasa Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Mungkin seperti Indramayu atau Cirebonan, jadi seperti ada campuran dengan Sunda,” katanya.
Baca Juga:Prabowo Subianto Bertemu Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Ini yang DilakukanPantai di Kabupaten Pangandaran Diserbu Wisatawan, Jumlahnya Capai 355.906 Orang
Menurut dia, dalam kesehariannya, warga Desa Sidomulyo menuturkan bahasa full Jawa. Namun jika bertemu dengan penutur Bahasa Sunda, mereka juga bisa dan mengerti. “Namun Sunda-nya juga kasar,” jelasnya.
Begitu pun penutur Sunda di Sidomulyo, rata-rata pengucapannya agak kasar. “Sunda Gunung istilahnya, seperti daerah Pasir Kored,” katanya.
Orang Kebumen Cikal Bakal Adanya Penduduk Desa Sidomulyo
Suprianto menjelaskan, asal usul orang Jawa di Desa Sidomulyo berasal dari Kebumen. “Ya rata-rata memang dari Kebumen, Jawa Tengah, seperti Mbah Bungkus itu,” jelasnya.
Menurutnya, orang-orang Kebumen inilah yang jadi cikal bakal adanya penduduk yang menuturkan bahasa Jawa. Mbah Bungkus lah yang pertama membuka pemukiman. Sekitar abad ke-17.
Dulunya, kata dia, orang Jawa ikut bercocok tanam di wilayah tersebut. Lama kelamaan, orang Sunda pindah ke dataran lebih tinggi.
Sementara itu, terang dia, wilayah di Kecamatan Pangandaran ini juga memiliki kesenian yang sangat kental dengan adat Jawa. Yakni ronggeng. Sementara makanannya sejenis putu ayu.
Tak hanya itu, dia menceritakan bahwa penjual ayam dari desa itu juga yang menjadi salah satu pioner makanan khas di Kabupaten Pangandaran. “Biasa kalau ada di pasar suka lihat kan, banyak Mi Ayam Sidomulyo,” ujarnya.
Baca Juga:Posisi Sekda Kota Banjar Kembali Terisi, Ini Sosoknya! Sekda Kota Tasikmalaya dan Ciamis Ikut Hadiri PelantikanCerita Mahadi Yusuf, Guru di Pangandaran yang Diangkat PPPK pada Usia 56 Tahun, Dibayar Rp 200 Ribu saat Jadi Honorer dan Sempat Nyambi Jadi Kuli
Aki Soleh (84), salah satu warga Sidomulyo mengatakan, kebanyakan warga terutama Pasir Kored memang bertutur Bahasa Jawa. Menurut dia, akulturasi Sunda dan Jawa adalah dari budaya. “Masyarakatnya selalu akur walau tutur bahasanya berbeda. Rukun aman sauyunan,”tuturnya. (*)