TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah tokoh mendiskusikan solusi kemiskinan dalam acara Tasikmalaya Leaders Club (TLC) di Studio Radar TV, Jumat (15/7/2023). Karena saat ini Kota Tasikmalaya masih menduduki posisi ketiga termiskin di Jawa Barat.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala BPS Kota Tasikmalaya Bambang pamungkas, Asda 1 Kota Tasikmalaya Rachmat Riza Setiawan, Ketua MES Prof Kartawan SE MP, Direktur BPRS AL Madinah M Kaharudin Yasin dan mantan anggota DPRD Kota Tasikmalaya H Ade Ruhimat.
Bambang Pamungkas mengatakan persepsi BPS mengenai kemiskinan makro terbagi ke dalam tiga kelompok. Yakni kelompok masyarakat sangat miskin, miskin dan rentan miskin.
Baca Juga:Siswi Kelas 2 Madrasah di Tasikmalaya Tenggelam di Bekas Galian CNumpang KK Bertentangan Dengan Tujuan Zonasi PPDB, 2024 Harus Lebih Baik
Masyarakat sangat miskin artinya mereka yang tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari tanpa bantuan baik pemerintah maupun orang lain. Sedangkan masyarakat miskin adalah mereka yang mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan harian.
Untuk masyarakat rentan miskin, mereka terbilang sudah aman dalam mencukupi kebutuhan hariannya. Hanya saja ketika terjadi persoalan ekonomi secara global, mereka bisa menjadi miskin. “Untuk yang tidak miskin ya seperti kita yang duduk di sini, kita tidak bingung besok bagaimana mau makan,” ucapnya.
Hanya saja yang perlu dikhawatirkan, kata Bambang, yakni mental miskin. Maka Perlu didorong agar masyarakat Kota Tasikmalaya punya mental orang yang besar. “Karena orang-orang besar berpikir untuk bisa memberi,” ucapnya.
Di sisi lain, pihaknya pernah berdiskusi dengan Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah mengenai penanganan kemiskinan. Masih menjadi pertanyaan besar sasaran spesifik masyarakat yang ada dalam zona kemiskinan. “Karena ada yang miskin harus dibantu, ada yang bisa diberdayakan,” katanya.
Rachmat Riza Setiawan menjelaskan bahwa selama ini Pemerintah terus berupaya mengurangi angka kemiskinan. Baik melalui program pusat maupun daerah, dari mulai bantuan keuangan, kesehatan dan pendidikan.