“Targetnya dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan komitmen kelompok ibu-ibu KPM PKH tentang pencegahan stunting,” katanya.
Selanjutnya, transfer pengetahuan dan wawasan kepada kelompok ibu-ibu KPM PKH dalam pengelolaan pendapatan rumah tangga. Tentunya dengan penghematan biaya, pertumbuhan produktivitas, dan pendapatan lebih tinggi untuk mengantispasi penanganan stunting.
“Meningkatkan pengetahuan dan wawasan kelompok ibu-ibu PKH dalam mengatasai stunting sejak dini melalui penerapan pola hidup sehat. Dengan pemenuhan gizi anak dan ibu hamil dengan cara yang sederhana murah serta praktis,” ujarnya.
Baca Juga:Siswa SMAN 6 Tasikmalaya Berprestasi di FLS2N, Kemudian Sukses Cover Lagu Domba KuringPanen Hadiah Simpedes Periode 2, BRI Ciamis Hadiahi Nasabah Unit Awiluar Mobil Toyota Avanza Tipe G
Model penyuluhan ini dilakukan dengan pendekatan pembelajaran andragogy, melalui tahapan menjalin kerja sama dengan mitra, memetakan peserta, menyusun materi penyuluhan mengevaluasi kegiatan penyuluhan dan menyusun laporan kegiatan dan mempublikasikannya.
“Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kolaborasi dengan pendamping PKH yang sudah dibekali materi tentang pencegahan dan penangan stunting dari Kementrian Sosial,” katanya.
Lurah Margabakti Salya Muhidin SIP menyampaikan, Kelurahan Margabakti terdapat 11 anak di bawah dua tahun yang mengalami stunting. Setelah pasca penanganan stunting turun menjadi 6 anak.
“Kami dalam penanganan stunting hampir 50 persen berhasil. Sedangkan karenan saat ini ditingkatkan menjadi balita 2-5 tahun, total menjadi 25 orang,” ujarnya.
Dengan masih adanya 25 balita yang terindikasi stunting ini, berharap adanya penyuluhan pencegahan dan penanganan stunting pada ibu-ibu keluarga penerima manfaat PKH yang dilakukan Unsil ini. Bisa membawa motivasi ibu-ibu penerima manfaat PKH dapat memberikan pola makan dan pola asuh lebih baik.
“Peran eksternal seperti Unsil ini bisa melakukan penanganan dan pencegahan stunting di masyarakat Margabakti. Salah satunya melakukan penyuluhan saat ini, dengan sasaran pada ibu-ibu keluarga penerima manfaat PKH,”katanya.
Selain itu, untuk pemerintah dalam penanganan stunting yakni ada program Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai orang tua asuh.
Baca Juga:Intip Berapa Uang Tunggal Kuliah di Unsil 2023, Kalau tak Sanggup Bayar Semester 1 Bagaimana? Inilah Solusinya Hebat, Kamila Siswa SMAN 2 Tasikmalaya Melaju ke FLS2N Nasional
Lalu untuk penanganan stunting diusahakan masyarakat yakni dengan inovasi peduli sesama untuk peduli stunting. Dengan kesepakatan RT/RW ada Rp 25.000 per RT tiap bulan hanya 3 bulan.