Muhamad Albar menerangkan di Desa Margahayu hanya ada 1 kampung yang akan terkena pembebasan lahan Tol Getaci. Wilayah yang terdampak bukan area permukiman melainkan pesawahan dan perkebunan.
”Yang terdampak itu satu kampung yaitu Kampung Patrol itu pun sawah dan kebun dan kebanyakannya sawah,” ungkap Muhamad Albar, Jumat 7 Juli 2023.
Kepala Dusun Margahayu menambahkan selain sawah dan kebun, ada juga kolam dan saung yang akan habis oleh proyek Tol Getaci.
Baca Juga:Tutup Ruang Pergerakan LGBT, Pemkab Garut Buat Peraturan Bupati, Ini Hal-Hal yang DilarangRp 2,3 Miliar Uang Palsu Beredar di Kabupaten Garut, Dimusnahkan Bersama Ribuan Botol Miras Senilai Rp 2,5 Miliar
Muhamad Albar mengungkapkan ada sekitar 22 hektare lahan di Desa Margahayu yang terkena pembebasan lahan Tol Getaci. Jumlah bidang tanahnya sebanyak 272 bidang.
”Namun jika ditambahkan dengan sisa irigasi jadi 301 bidang dengan luas 22 hektare itu terbentang antara perbatasan Margahayu dan Margacinta serta Margahayu dan Sukamukti,” ungkap Muhamad Albar.
Kepala Dusun Margahayu menyatakan pemerintah desa belum memiliki agenda musyawarah yang membahas pembebasan lahan Tol Getaci dan UGR bersama para pemilik tanah.
Pemerintah Desa Margahayu masih menunggu pemberitahuan resmi dari BPN setelah data bidang-bidang tanah yang terdampak proyek Tol Getaci diserahkan.
Saat ini, menurut Muhamad Albar, banyak warga yang menanyakan kepadanya soal progres pembebasan lahan Tol Getaci. Namun dia tidak bisa memberikan jawaban lantaran masih menunggu informasi dari pemerintah.
”Bahkan banyak juga yang ke rumah nanyain karena mungkin beberapa desa ada yang sudah tapi Margahayu belum,” tutur Kepala Dusun Margahayu. (*)