RADARTASIK.ID – Mengenal makam keramat Godog, situs bersejarah yang dekat dengan objek wisata alam Batu Lempar Garut.
Jika Anda berkunjung ke Kota Garut, Anda tidak hanya akan disuguhkan dengan pemandangan alamnya yang indah tapi juga dengan beberapa tempat yang memiliki nilai sejarah.
Salah satu tempat bersejarah di Kota Garut adalah makam keramat Godog yang berada di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan.
Baca Juga:Salma Salsabil Ungkap Alasan Bangkit dari Keterpurukan Setelah Sering Gagal dalam Berbagai Kompetisi NyanyiThe Famous Eps 18: Salma Salsabil The Reborn Star Tayang Hari ini di RCTI+, Cek Link Nonton Streaming di Sini!
Makam keramat Godog juga tidak jauh dari objek wisata alam Batu Lempar yang menyediakan area camping bagi pengunjung yang ingin berkemah sekaligus menikmati suasana alam yang asri disertai dengan aliran sungai yang masih jernih airnya.
Makam Keramat Godog
Mengutip dari laman Visit Garut, makam keramat Godog merupakan sebuah kompleks pemakaman yang terdapat 9 buah makam di dalamnya.
Kompleks makam ini mengandung nilai sejarah karena di tempat inilah Prabu Kian Santang disemayamkan bersama beberapa orang pengiringnya.
Prabu Kian Santang sendiri merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran yang lahir pada sekitar abad ke-15.
Diketahui, Prabu Kian Santang memiliki dua orang saudara yaitu Walangsungsang atau Cakrabuana yang jadi pendiri Kerajaan Cirebon dan Rara Santang, ibu dari Sunan Gunung Djati.
Sejak kecil, Prabu Siliwangi sudah membekalinya dengan ilmu bela diri hingga ia tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan sempat diangkat menjadi Senopati Pajajaran.
Konon katanya saat dewasa Kian Santang pernah bertemu dengan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, sepupu sekaligus salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga:Salma Salsabil Akan Meriahkan Pekan Raya Karawang 2023, Cek Jadwal dan Harga Tiketnya di Sini!YG Entertainment Sebut Perpanjangan Kontrak Lisa BLACKPINK Masih dalam Pembahasan
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeluk agama Islam dan menetap di Mekah, Arab Saudi untuk belajar Agama Islam.
Setelah beberapa waktu belajar Islam di Mekah, Prabu Kian Santang kemudian kembali ke Pajajaran dan mulai mengajak keluarga kerajaan dan rakyatnya untuk memeluk agama Islam.