TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Absennya Kota Tasikmalaya pada pameran UMKM dan tidak dilibatkannya seniman atau budayawan dalam Rakernas Apeksi 2023 di Makasar cukup disayangkan.
Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) Bode Riswandi menuturkan sampai hari ini pihaknya tidak menerima komunikasi dari Pemkot Tasikmalaya.
Padahal, biasanya, meski tidak mengajak atau memberangkatkan pegiat seni budaya, Pemkot biasanya mengonsultasikan terkait tampilan apa yang akan disajikan Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Mahasiswa Suarakan Aspirasi, Dorong Polisi Lakukan Penanganan Miras dengan Lebih Tegas60 Makam Pasien Covid-19 di TPU Aisha Rashida Amblas Setelah Hujan Deras Pekan Lalu
“Sampai detik ini tidak diberitahu. Apalagi ada undangan untuk berangkat. Biasanya walau pun tidak dilibatkan, kita diminta konsultasi Pemkot kaitan masukan dan saran untuk menampilkan apa di karnaval atau helaran Apeksi,” kata Bode, pada Rabu, 12 Juli 2023.
Menurutnya pada ajang itu setiap kota unjuk gigi potensi unggulan khas daerah. Baik dari sisi UMKM, kebudayaan dan lainnya ditampilkan di sana.
“Mestinya itu jadi momentum untuk promosi, kegiatan tahunan dalam melibatkan masyarakat, UMKM, kesenian, difasilitasi tuan rumah penyelenggara untuk tampilkan potensinya masing-masing,” paparnya.
Pihaknya tidak mempersoalkan urusan rapat kerja nasional (rakernas) yang sejatinya memang agenda rapat atau pertemuan kedinasan. Hanya, kaitan absen di ajang promosi daerah, sangat disayangkan. Apalagi pada pameran UMKM yang bisa jadi ajang promosi produk unggulan.
“Namun di sana (Makasar, Red) nanti tampil atau tidak Kota Tasik, kita tidak tahu. Mungkin karena defisit atau seperti apa, tapi ini kan agenda tahunan yang tentu direncanakan. Ini kan peluang, momen baik untuk kampanyekan potensi daerah,” analisis Dosen Unsil Tasikmalaya itu.
Apalagi, lanjut dia, Kota Tasikmalaya memaksakan tampil meski tidak membawa talent daerah, dengan menyewa talent dari lokasi terdekat. Hal itu tentu disayangkan.
“Ajang semacam ini, kan jelas jadi etalase Kota Tasikmalaya dari unsur kebudayaan dan UMKM di mata kota-kota lain se-nasional. Bisa dibayangkan saat Kontingen Kota Tasikmalaya dipanggil penampilannya tidak ada, di stan bazar tidak ada. Kalau sampai begitu, kita sebagai orang daerah agak malu,” keluh Bode.