TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – KCD Wilayah XII Jawa Barat menemukan ada orang tua bikin KK palsu demi meloloskan anaknya di jalur zonasi PPDB.
Untuk bisa lolos jalur zonasi PPDB, sebagian orang tua melakukan berbagai cara untuk bisa meloloskan anaknya. Dari mulai numpang KK ke kerabat atau kenalan sampai dengan memalsukan dokumen tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XII Disdik Provinsi Jawa Barat Dedi Suryadin saat ditanya soal temuan selama proses PPDB, pihaknya mengakui adanya fenomena numpang KK. Namun selama tidak bertentangan dengan aturan maka pihaknya tidak bisa menghalangi. “Sejauh ini semua sesuai ketentuan,” ucapnya.
Baca Juga:Ada Kuota Diskresi 10% di Luar PPDB, Untuk Siswa Titipan?Siasat Numpang KK Selalu Ada di Tasikmalaya, PPDB Perlu Dievaluasi Untuk 2024
Ada pun permasalahan yang muncul, pihaknya menemukan ada pendaftar di salah satu sekolah yang memalsukan KK. Di mana orang tua tersebut mencetak ulang KK dengan mencantumkan siswa yang akan didaftarkan. “Bukan lewat proses pindah, tapi cetak sendiri,” ucapnya.
Namun pihaknya tidak ingin membesar-besarkan temuan itu dengan memilih untuk ambil langkah pembinaan. “Ya kita lebih pada memberi pembinaan, meskipun demi anak tapi tidak perlu sampai begitu,” katanya.
Di sisi lain pihaknya bisa memaklumi juga psikologis para orang tua untuk memenuhi keinginan anaknya masuk di sekolah tertentu. Karena saking sayangnya, orang tua akan rela melakukan apapun demi anaknya. “Apalagi ada sampai anak yang sakit dan dirawat karena ingin masuk di sekolah pilihannya,” ucapnya.
Pihaknya pun menjadikan temuan-temuan tersebut sebagai bahan ajuan evaluasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Di mana dia akan mengusulkan agar kuota zonasi PPDB diperkecil. “Tentu kami akan mengajukan usulan kami sebagai bahan evaluasi,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dilansir website PPDB Provinsi Jawa Barat, kuota PPDB masing-masing sekolah berbeda, termasuk untuk jalur zonasi.
Untuk kategori SMA di Kota Tasikmalaya Paling banyak yakni SMAN 7 Tasikmalaya dengan kuota PPDB 408 siswa dan 204 di antaranya jalur zonasi. Begitu juga dengan SMAN 10 Tasikmalaya dengan kuota yang sama yakni 408 siswa, bedanya untuk jalur zonasi 210 siswa.