Wildan Romadon menerangkan sejak 2017 tidak ada satu pun prestasi yang diraih oleh Persigar. Kemudian puncak kekesalan para Garman terjadi pada musim lalu. Di mana Persigar tidak pernah mendapatkan kemenangan dan berada di juru kunci klasemen.
Wildan Romadon menyebut selama 5 tahun, progres Persigar jalan di tempat alias monoton. Para suporter Garman menilai para pengurus hanya sekadar mempertahankan eksistensi klub saja.
Namun mereka tidak punya tekad untuk mendorong Persigar ke level yang lebih jauh. ”Untuk itu kami ingin adanya perubahan, karena kami menilai pengurus yang lalu tidak mampu menangani Persigar,” tegas Wildan Romadon. (*)