TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mantan anggota DPRD Kota Tasikmalaya tiga periode, H Ade Ruhimat SIP MSi mengaku bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan di Kota Tasikmalaya selama satu tahun.
Caranya, kata lelaki yang akrab disapa Aru itu membeberkan dari 10 orang anggota DPR RI dapil Kota dan Kabupaten Tasikmalaya diminta menyisihkan dana aspirasi sebesar 20 Miliar per anggota dewan. Maka akan terkumpul sekitar Rp 200 miliar.
Kemudian dari 7 anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Kota dan Kabupaten Tasikmalaya harus bersedia menyisihkan dana aspirasi sebesar 5 miliar per anggota dewan Maka akan terkumpul Ro 35 miliar.
Baca Juga:Gara-Gara Miras Nih! 3 Pemuda Mabuk Diamankan Polisi Setelah Bikin KeributanTahun 2023 Zonasi PPDB Ada Saja Masalahnya, Harus Dihapus?
Dari 45 anggota DPRD Kota Tasikmalaya diminta agar menyisihkan dari dana aspirasi 500 juta per anggota dewan. Maka akan terkumpul Rp 22,5 miliar.
“Jadi anggota DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kota Tasikmalaya jangan hanya mengeksploitasi suaranya saja dari Kota Tasik. Tapi mereka juga harus ikut bertanggung jawab atas penderitaan lilitan kemiskinan yangg kini dialami oleh warga Tasik, “ ujar Ade yang disampaikan dalam WhatsApps Grup Tasikmalaya Leaders Club ( TLC) pada Selasa (11/7/2023).
Selain melakukan penyisihan dari dana aspirasi wakil rakyat, kata Ade, juga bisa dilakukan dengan cara menghimpun dana Coorporate Sosial Responbility (CSR) dari perusahaan- perusahaan di Kota Tasikmalaya.
“Bayangkan kalau semua CSR di Kota Tasikmalaya dihimpun secara benar, belum lagi ditambah dana dari Pemkot. Saya rasa akan sangat cukup untuk menghilangkan label Kota Tasik sebagai Kota Miskin,” tuturnya saat dikonfirmasi Radar, semalam.
Nantinya anngaran yang terkumpul dari wakil rakyat dan CSR tersebut disimpan di Bank BUMD milik Pemkot Tasikmalaya. Lalu dibuatkan lewat program REVOLVING LOAN (Pinjaman Dana Bergulir).
“Sehingga orang- orang miskin angkatan kerja dibekali keterampilan enterpreunership dan diberi dana pinjaman mulai dari Rp 50 jutaan. Apabila sudah sedikit maju, bisa kembali diberi pinjaman Rp 100 juta dan seterusnya,” paparnya. (*)