TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Pemerintah Kota Tasikmalaya berniat mereplikasi sistem pengelolaan lorong atau jalan gang yang ada di Kota Makasar. Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah kepada wartawan pada Senin 10 Juli 2023.
Apeksi adalah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia. Acara Apeksi menjadi salah satu ajang promosi setiap perwakilan pemerintah daerah untuk memperkenalkan berbagai produk unggulan serta pariwisata yang dimiliki lewat expo UMKM dan karnaval budaya.
Namun pada acara Apeksi XVI tahun 2023 ini Pemkot Tasikmalaya tak mengikuti event pameran atau expo produk. Untuk karnaval pun hanya memberangkatkan para pegawai, tak melibatkan para pegiat seni maupun mitra UMKM untuk ikut pameran. Alasannya terbentur budget atau anggaran untuk transportasi dan akomodasi .
Baca Juga:Hati-Hati! Tombol Engine Start Modifikasi Pada Mobil yang Belum Immobilizer Sebaiknya Dihindari, Simak Penjelasan Bos Kunci Mobil Berikut IniIkut Apeksi di Makasar, Pemkot Tasikmalaya Tak Lagi Bawa Pegiat Seni dan Absen dari Gelaran Expo UMKM
Namun hal itu tak membuat Kota Tasikmalaya kehilangan arah. Ada misi khusus yang diemban para pegawai dalam acara Apeksi 2023 di Makasar, Sulawesi Selatan. Yakni mereplikasi sistem penataan dan pengelolaan lorong atau jalan gang yang ada di sana menjadi Lorong Wisata.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan bahwa di Makasar, jalan gang dikelola sedemikian rupa sebagai ruang terbuka yang menarik publik. Di sana, jalan gang dicat warna warni dan ditata sehingga menjadi destinasi wisata lokal. Pengunjung bisa selfie di gang yang instagramable.
Pinggir gang juga percantik dengan tanaman pot yang cantik, serta dijadikan area pameran lukisan, juga pusat kuliner dan pusat aktivitas generasi muda untuk menyalurkan berbagai bakatnya.
“Di sana (Makasar, Red) jadi tempat selfie, KWT bercocok tanam, kreativitas pemuda, diskusi dan lainnya,” paparnya.
Untuk mengelola jalan gang atau lorong seperti itu, kata dia, Pemkot Makasar memberikan dukungan berupa penyaluran berbagai program peningkatan pengelolaan gang yang dipercayakan kepada Dewan Lorong. Dewan lorong adalah organisasi yang mengawasi pengelolaan jalan gang atau lorong oleh masyarakat.(*)