TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – 3 Pemuda tanggung diamankan polisi dari Polsek Indihiang pada Senin malam (10/7/2023). Dalam kondisi mabuk, mereka bikin keributan dan menganiaya warga.
Efek penyalahgunaan miras nyatanya menimbulkan dampak negatif dan konflik di masyarakat. Karena di bawah pengaruh alkohol, seorang bisa lebih mudah terpancing emosi untuk melakukan penganiayaan.
Seperti yang dialami oleh 3 pemuda asal Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes harus diamankan oleh Polsek Indihiang, Senin malam (10/7/2023) sekitar 22.00 WIB. Mereka terlibat keributan dan melakukan pemukulan kepada pemuda lainnya.
Baca Juga:Tahun 2023 Zonasi PPDB Ada Saja Masalahnya, Harus Dihapus?Waspada Modus Ganjal Kartu ATM, Rp 150 Juta Saldo Korban Raib di Tasikmalaya
Tiga pemuda itu yakni FF (19), EG (22) dan RH (26) yang diamankan dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol. Mereka terlibat keributan dan memukul Zaenal Mutaqin (26), pemuda yang menegur mereka.
Akibat dari kejadian itu Zaenal mengalami luka memar di wajahnya. Dia pun membuat laporan polisi atas dugaan penganiayaan ke Polsek Indihiang yang sudah mengamankan FF, EG dan RH.
Salah satu pemuda yang diamankan, FF mengakui saat itu sedang mengonsumsi miras. Di mana saat itu ada beberapa pengendara sepeda motor yang melintas menggunakan knalpot bising. “Saya juga enggak kenal mereka,” ucapnya.
Saat itu Zaenal datang dan menanyakan orang yang menggeber motor knalpot bising. Karena menurutnya ucapan korban terbilang kasar, mereka pun terpancing dan menyerang korban. “Tapi yang mukul hanya satu orang (EG),” katanya.
Kapolsek Indihiang AKP H Iwan mengatakan ketiganya diamankan karena menimbulkan kegaduhan dalam kondisi mabuk. Namun di samping itu ada dugaan penganiayaan juga sebagaimana laporan yang masuk. “Diduga mereka tidak terima ditegur oleh korban, karena sedang mabuk terjadilah keributan,” katanya.
Untuk sementara Polsek Cihideung tetap mengamankan ketiga pemuda itu. Terkait proses hukumnya, polisi akan melihat perkembangan dari penyelidikan petugas.
AKP H Iwan menerangkan bahwa hal ini sebagai bukti efek negatif dari penyalahgunaan minuman beralkohol. Di mana peminum yang mabuk tidak mampu mengontrol diri. “Karena kondisinya mabuk dan tidak sepenuhnya sadar, jadi lepas kontrol sehingga terjadi penganiayaan,” ucapnya.