GARUT, RADARTASIK.ID — Pembebasan lahan Tol Getaci yang tengah digarap pemerintah membuat para petani di Desa Margahayu Kabupaten Garut galau. Mereka bingung bakal tak punya sumber penghidupan setelah Tol Getaci dibangun nanti.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Dusun Margahayu Desa Margahayu Muhamad Albar. Ia mengaku banyak ditanyai warga mengenai kepastian pembebasan lahan untuk Tol Getaci. Terutama para petani.
“Ini kan kebanyakan yang terdampak sawah dan kebun. Kemudian masyarakat juga kerjanya di situ (petani, Red). Jadi mereka kebingungan nanti setelah ada Tol mau kerja apa,” ujarnya.
Baca Juga:Lirik dan Chord Lagu Mahadewi yang Dibawakan Padi Reborn Saat Konser di Bandara Wiriadinata TasikmalayaArsip Ijazah Susi Pudjiastuti Mantan Menteri Kelautan Terbakar
Dia menjelaskan bahwa secara keseluruhan lahan yang akan hilang oleh proyek Tol Gedebage-Tasik-Ciamis adalah 22 hektare yang terdiri dari 301 bidang tanah.
Sekretaris Desa Margahayu Hendra menjelaskan kalau wilayahnya merupakan yang paling banyak kehilangan lahan setelah nanti dilakukan pembebasan untuk Tol Getaci. Proses pendataan lahan sendiri sudah dilakukan dan hasilnya telah diserahkan kepada Badan Pertanahan Nasional atau BPN.
Selanjutnya ia akan menunggu informasi untuk kepastian pembayaran UGR alias uang ganti rugi pembebasan lahan Tol Getaci.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala nanti pas pembagian UGR,” harapnya.
Tol Getaci merupakan 1 dari sekian Proyek Strategis Nasional atau PSN yang digagas pemerintahan Presiden Jokowi. Tujuannya untuk meningkatkan konektivitas wilayah di Jawa Barat yang selanjutnya diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi wilayah yang terlintasi.
Proyek Tol Getaci awalnya akan dibangun hingga Cilacap. Namun karena dinilai terlalu panjang maka jalan tol yang semua digadang-gadang terpanjang di Indonesia itu hanya akan dibangun dari Gedebage sampai Ciamis dulu.
“Yang sudah pasti 108 km itu sampai Ciamis. Itu prioritas kita dan itu yang dibutuhkan,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono awal Juni lalu di Jakarta.