Alhambra Hotel & Convention Kabupaten Tasikmalaya Cocok Buat Staycation, Bisa Memandang Gunung yang Pernah Meletus Tahun 1982

Alhambra Hotel & Convention
Alhambra Hotel & Convention Kabupaten Tasikmalaya berada di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya tepatnya di Desa Cikunten Kecamatan Singaparna. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

Untuk makanan di Alhambra Hotel & Convention, selain menu khas Asia dan Indonesia, ada juga sajian khas Timur Tengah. Seperti nasi biryani dan nasi kebuli. ”Tentunya di kolaborasikan dengan kultur Sunda,” kata Ratih Anggraeni.

Tambahan lainnya, Alhambra Hotel & Convention memiliki ballroom Mumtaz Mahal dengan kapasitas hingga 1.500 orang. Lalu ada meeting room sebanyak 12 tempat.

”Kita memiliki ballroom yang istimewa, karena didesain seperti di Timur Tengah. Lalu, memiliki meeting room 12 dengan 1 di antaranya VIP,” ungkap Ratih Anggraeni.

Baca Juga:Audiensi dengan Sekda Kabupaten Tasikmalaya, Guru Honorer Minta Jadi Prioritas Diangkat PPPK Tahun IniCalo Tanah Masuk Desa, Sosialisasi Jalan Tol Getaci Langsung ke Pemerintah Desa di Kabupaten Tasikmalaya

Gunung Galunggung

Mengutip dari Wikipedia, Gunung Galunggung adalah gunungapi yang memiliki ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Puncak tertingginya ada di Puncak Beuti Canar yang memiliki ketinggian 2240 Mdpl.

Di Gunung Galunggung terdapat beberapa daya tarik wisata yakni objek wisata dan wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani.

Objek wisata lainnya seluas kurang lebih 3 hektare berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.

Gunung Galunggung terakhir kali meletus pada pada 5 Mei 1982. Letusannya disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar.

Aktivitas letusan Gunung Galunggung berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983.

Selama periode Gunung Galunggung meletus, ada sekitar 18 orang meninggal. Sebagian besar karena faktor tidak langsung—kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan.

Adapun perkiraan kerugian materi dari bencana letusan Gunung Galunggung sekitar Rp 1 miliar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni. (*)

0 Komentar