Diantaranya Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PUTR, Dinas Perawaskim, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, DKP3, Dinas Sosial, Disporabudpar, Dinas KUMKM Indag, Setda, Bappelitbangda, BPKAD, Diskominfo, Inspektorat serta kecamatan dan kelurahan.
“Harapan agar program dan kegiatan yang direncanakan dapat tepat sasaran sehingga dapat langsung meng-intervensi kantong kemiskinan di Kota Tasikmalaya,” bebernya.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan menuturkan data kemiskinan yang dimiliki Pemkot saat ini sudah semakin akurat.
Baca Juga:Kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Digeruduk Massa, Minta Korupsi Bimtek Diusut TuntasData Kemiskinan Sudah Ok, Ide Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Dinilai Cemerlang dan Mendapat Sanjungan
Meski, untuk bisa dikatakan sempurna masih terbilang sulit lantaran data kependudukan sangat dinamis.
“Kemarin para Praja IPDN sudah mendata dan memverifikasi, itu jadi acuan kita. OPD berangkat dari sana (data terbaru, Red). Ada yang miskin, sangat miskin, dan rentan miskin. Coba kita orientasikan program kerja kita ke sana,” kata Ivan.
Ia melanjutkan, bahwa persoalan kemiskinan tidak hanya diampu oleh Dinas Sosial. OPD lain yang terlibat seperti telah disebutkan oleh Pj Wali Kota juga ditekankan mengacu terhadap data yang sudah dimiliki tersebut dalam menjalankan setiap program.
“Agar program tepat sasaran. Masalah datanya nanti akan berkembang, sambil berjalan kita terus perbaiki itu. Misalnya ketika ada temuan warga benar-benar miskin belum terdata, warga miskinnya pindah ke daerah lain, itu hal dinamis. Hanya yang sudah ada kami tekankan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk panduan dalam menggulirkan program,” tegasnya.
Ia menyebut dari sekitar 40 ribuan KK yang semula masuk kategori miskin, saat diverifikasi kembali terkoreksi sekitar 16 ribuan data warga yang ternyata tidak miskin.
Ada pun nantinya di perjalanan program terdapat keluarga miskin yang masih belum terinput datanya dalam database Pemkot Tasikmalaya, maka secara bertahap data itu bisa disinkronkan bersama instansi lain yang juga memiliki data terkait indikator kemiskinan.
Nantinya, lanjut Ivan, secara bertahap hunian mereka akan dipasangi stiker untuk mengidentifikasi keluarga tersebut layak dibantu.