TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rumah keluarga miskin akan dipasangi stiker. Itu sebagai tanda bahwa mereka adalah benar-benar keluarga yang berhak menerima manfaat dari berbagai program pengentasan kemiskinan yang digulirkan pemerintah dengan didasarkan pada data kemiskinan terbaru.
“(Ada) option pemberian atau penerapan tanda bagi masyarakat miskin dengan pemasangan sticker,” ujar Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah ketika menggelar rapat koordinasi bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Tasikmalaya di Aula Bappelitbangda pada Selasa, 4 Juli 2023.
Dalam kesempatan itu, Cheka juga menginstruksikan instansi memanfaatkan data kemiskinan terbaru yang telah diverifikasi ulang oleh mahasiswa IPDN, sebagai acuan dalam menentukan sasaran pembangunan.
Baca Juga:Kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Digeruduk Massa, Minta Korupsi Bimtek Diusut TuntasData Kemiskinan Sudah Ok, Ide Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Dinilai Cemerlang dan Mendapat Sanjungan
Sebab berdasarkan data padu padan Regsosek, P3KE dan DTKS, jumlah masyarakat miskin di Kota Tasikmalaya awalnya berjumlah 64.120 Kepala Keluarga (KK).
Setelah dianalisa, jumlah data berubah menjadi 41.750 KK, dikarenakan terdapat data ganda maupun KK yang kosong.
Kemudian mahasiswa IPDN melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan selama magang di Kota Tasikmalaya dua pekan terakhir.
Hasilnya, data warga dari empat klasifikasi terkoreksi. Mulai dari sangat miskin, miskin, rentan miskin dan tidak miskin.
“Maka kita menekankan OPD terkait untuk memprioritaskan program pembangunan, mensasar kantong-kantong kemiskinan ini. Kami berharap kepala dinas terkait, berkomitmen dalam peran serta menekan angka kemiskinan lewat programnya masing-masing,” kata Cheka saat membuka diskusi.
Data kemiskinan terbaru tersebut, kata dia, dapat dijadikan acuan dalam menentukan sasaran pembangunan.
Sehingga Pemerintah Kota Tasikmalaya dapat menghadirkan program dan kegiatan yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Data akan sangat menentukan efektivitas dan efisiensi anggaran,” jelasnya.