CIAMIS, RADARTASIK.ID – Kegiatan pembangunan tembok penahan tebing atau TPT di Dusun Cigede RT 03/RW 12 Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis memakan korban.
Warga bernama Amas Bin Ajum (52) asal Dusun Sukamanah RT 02 /013 Desa Sukamantri tewas tertimbun longsor ketika menggali tanah untuk pondasi TPT.
Ia tak sendirian, saat menggali dua rekannya yang lain yakni Midi (72) dan Engkus (62) juga nyaris tertimbun.
Baca Juga:Dua Ekor Kukang Masuk ke Pemukiman di Kaki Gunung Sawal, Warga Langsung Lapor PolhutSudah Booking Open, Harley Davidson X440 Hadir dalam 4 Varian Warna Keren, Bisa Ngecas HP dan Terima Telepon, Keren Gak Tuh?
Namun keduanya selamat dari bencana tersebut. Musibah itu terjadi menjelang adzan dzuhur, yakni Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 11.30.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis Ade Waluya membenarkan adanya kejadian itu.
Dari informasi yang ia dapat musibah itu berawal ketika almarhum Amas bersama dua rekannya tengah menggali tanah untuk pondasi TPT.
Tiba-tiba tebing setinggi 4,5 meter yang tengah mereka gali bagian bawahnya, longsor dan menimpa ketiga pekerja itu. Dua orang berhasil menyelamatkan diri. Yakni Midi dan Engkus. Sementara Amas tak keburu.
“Semua unsur masyarakat, serta Polri dan TNI dan Tagana ikut penggalian korban akhirnya bisa dievakuai, saat itu dibawa ke Puskesmas Sukamantri dan diperiksa namun korban sudah meninggal dunia,” ungkapnya kemarin.
Pihak keluarga, kata dia, telah menerima dengan ikhlas atas kejadian itu dan membawa korban dari puskesmas. Kemudian jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga.
Mengenai musibah yang menimpa, hal itu memang di luar dugaan. “Kemungkinan tanahnya labil sehingga langsung longsor (ketika digali),” jelasnya.
Baca Juga:Harga Motor Harley Davidson X440 Ternyata Lebih Murah dari Perkiraan Awal, Cuma Rp 42 Jutaan Kurang Dikit Guys!Pelatihan Pengurus Koperasi Dapat Mendongkrak Kemampuan Manajerial
Mumu warga Panjalu mengaku ikut sempat berusaha mengevakuasi Amas. Namun karena almarhum tertimbun cukup dalam, sehingga upaya penyelamatan tidak sesuai harapan.
Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Kemungkinan tidak bisa napas karena tertimbun tanah yang tebal, meski evakusi gotong royong tidak terselamatkan,” singkatnya. (isr)