Mirisnya, setelah Istana Alhambra dikuasai Isabela I dan Ferdinand II, seluruh penduduk negeri yang waktu itu terdiri dari Umat Islam dan Yahudi, dipaksa menganut agama Katolik. Mau tidak mau mereka harus menurut jika tidak ingin terusir dari wilayah itu.
Hal ini kemudian juga menjadi penanda berakhirnya era kejayaan Islam di bumi Andalusia. Meski begitu bangunan komplek Istana Alhambra sampai saat ini masih dipertahankan. Bahkan dibuka untuk wisata. Para turis muslim setiap tahunnya memadati bangunan yang ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO itu.
Namun sejak pandemi, kunjungan ke tempat bersejarah bagi muslim Eropa ini dibatasi. Pengelola hanya memperbolehkan 300 pengunjung per 30 menit. Pada bagian dalam area istana juga diberi tanda jarak sekitar 2 meter antara satu pengunjung dengan yang lain.***