TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Koperasi merupakan salah satu badan usaha penopang ekonomi. Pada tahun 2019, Kementerian Koperasi dan UKM menyebut bahwa koperasi di seluruh Indonesia berjumlah 123.048 dengan beranggotakan 22 juta orang.
Sejalan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi.
Sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Maka tak heran jika pengelolaannya mengarah terhadap kegiatan tolong menolong untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya.
Baca Juga:ASN Jangan Ikut Campur Urusan Politik, Bupati Ciamis Ingatkan ASN Tetap On The TrackJumlah Penderita Thalasemia di Kabupaten Ciamis Terus Meningkat, Terbaru Bertambah 7 Bayi dan Balita, Ternyata Ini Penyebabnya
Berangkat dari hal tersebut, melihat banyaknya potensi koperasi di Kota Tasikmalaya, Pemkot terus berupaya agar koperasi yang eksis hari ini bisa semakin berkembang.
Diantaranya dengan menggulirkan sejumlah program yang bisa menaikkan likuditas koperasi melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKMPerindag) Kota Tasikmalaya, setiap tahun. Sehingga koperasi yang masih aktif menjadi lebih berdaya saing dan profesional.
“Juni lalu, kami memberikan pelatihan bagi para pengurus koperasi di Gedung PPIK Jalan Letjen Mashudi. Alhamdulillah antusias para peserta begitu tinggi dalam merespons program yang kita gulirkan ini,” kata Kepala Dinas KUMKMPerindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah.
Puluhan pengurus koperasi dan usaha mikro mengikuti kegiatan pelatihan yang berorientasi terhadap peningkatan tata kelola keuangan usaha mikro. Dimana terdapat 25 program koperasi dan bertujuan untuk menambah kapasitas pemahamanan serta manajerial dalam penatakelolaan badan usaha tersebut.
“Sehingga mereka bisa membuat laporan keuangan secara terdokumentasi dan transparan untuk disampaikan kepada para anggota anggota koperasi itu sendiri,” ujarnya.
Pihaknya berharap fasilitasi pemerintah ini, bisa meningkatkan kualitas koperasi dan usaha mikro di Kota Tasikmalaya.
“Melalui pelatihan yang dipandu serta dimentori pihak berkompeten, tata kelola perkoperasian di Kota Resik semakin membaik dan lebih berkembang lagi,” harapnya.(*)