TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pengelolaan sekolah swasta tak lepas lepas dari konsep bisnis, di mana pengelola menjual jasa mendidik siswa. Maka dari itu kualitas dan popularitas sangat penting menjadi daya tawar.
Tutupnya SMK Periwatas harus menjadi evasluasi bagi sekolah-sekolah swasta lainnya di Kota Tasikmalaya. Yayasan dituntut melakukan inovasi agar sekolah memiliki daya tarik.
Akademisi dari Institut Agama Islam (IAI) Tasikmalaya Dr Ajang Ramdani MPd mengatakan bahwa persaingan sekolah swasta dan negeri sudah tidak bisa dijadikan alasan merosotnya animo masyarakat. Pasalnya hal itu sudah terjadi sejak lama sehingga tidak bisa lagi menjadi persoalan.
Baca Juga:Penutupan SMK Periwatas Tasikmalaya Berimbas ke Guru dan AsetKalau Pemerintah Serius, Miras Tidak Akan Mudah Masuk Tasikmalaya
“Dari dulu kan memang ada sekolah swasta dan ada sekolah negeri,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (2/7/2023).
Buktinya, banyak sekolah swasta di berbagai daerah termasuk Kota Tasikmalaya yang bisa lebih unggul dari negeri. Hal itu karena sekolah-sekolah tersebut memiliki kelebihan di berbagai aspek. “Bahkan semakin berkembang setiap tahunnya,” kata Wakil Rektor II IAI Tasikmalaya itu.
Kunci keberlangsungan sekolah swasta ada di pengelolaan agar sekolah memiliki daya tarik. Seperti halnya sebuah perusahaan yang melakukan berbagai program untuk menarik konsumen.
“Konsepnya pengelolaan sekolah swasta itu tidak ubahnya menjual jasa untuk mendidik siswa, harus punya suatu keunggulan agar orang tua atau siswa tertarik untuk bersekolah di tempat tersebut,” terangnya.
Banyak hal yang menurutnya bisa diterapkan untuk pengembangan sekolah. Misal untuk SMK bisa menggencarkan bahwa lulusan sekolah tersebut dijamin langsung dapat pekerjaan. “Di samping itu tentunya sekolah harus kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang bisa menampung tenaga kerja sesuai jurusannya,” ucapnya.
Dia akui, untuk pengaplikasian hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah karena butuh modal atau pengobanan lainnya. Namun ketika pengembangan berhasil dan bisa menunjukkan kualitas, maka animo masyarakat pun akan tinggi. “Kalau secara kualitas sudah baik, mau biaya mahal pun dikejar,” katanya.