TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tanggal 1 Juli merupakan momen bersejarah bagi Polri. Institusi penegakan hukum itu memperingati Hari Bhayangkara ke-77 pada tahun 2023 ini.
Aktivis Mahasiswa Kota Tasikmalaya Ardiana Nugraha berharap pada hari jadinya kali ini Polri bisa jadi kunci dalam penyelenggaraan Pemilu. Sekaligus menjadi pilar kamtibmas dan demokrasi.
“Sebagaimana yang telah disampaikan oleh ketua KPU dan Kapolri bahwa peran Polri dalam pemilu telah di atur dalam undang-undang. Yakni dapat membantu KPU dalam pendistribusian dan pengamanan perlengkapan pemungutan suara. Dilarang melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan peserta Pemilu, pelaksana kampanye, dan tim kampanye, serta berperan dalam membangun suasana kondusif di masyarakat,” katanya kepada Radar, Minggu (2/7/2023).
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya: Tak Perlu Waswas Berkurban, Pemkot Pastikan Zero PMKTemuan Miras di Kota Tasikmalaya Akan Dibawa ke Meja Hijau, Pemusnahan Barang Bukti Tunggu Putusan Pengadilan
Momentum Pemilu 2024, lanjut dia, harus dikawal bersama. Apalagi dalam hal ini Polres Tasikmalaya Kota juga terlibat dalam Gakumdu.
“Karena kalau mau berkaca pada pemilu 2019. Yang pertama, politik uang masif terjadi, namun nampak tak ada proses hukum, padahal pembicaraan di tengah-tengah masyarakat sudah menjadi rahasia umum,” katanya menceritakan.
Ardiana menjelaskan Polres Tasikmalaya Kota harus menyikapi persoalan itu di 2024 nanti secara serius. Jangan hanya menunggu laporan dari masyarakat, tapi terjun aktif agar mengetahui fakta di lapangan dan memprosesnya.
“Kemudian soal berita hoax, ujaran kebencian yang mengatasnamakan SARA, ini harus menjadi perhatian khusus, karena kalau hal itu dibiarkan serta merta akan menyebabkan retaknya kerukunan masyarakat dan berpotensi buruk pada kamtibmas,” analisisnya.
Momentum Hari Bhayangkara ke-77 juga harus menjadi refleksi bagi Polri untuk memperbaiki kinerja dalam semua layanan kepada masyarakat.(igi)