Dengan begitu, diharapkan kepimpinan ke depannya di Tasikmalaya harus melaksanakan identitas atau DNA Muhammadiyah yakni menjaga kepeloporan dan terus bersemangat untuk pembaruan.
“Sedangkan untuk cabang dan ranting Muhammadiyah harus bisa tumbuh dari bawah. Karena lahirnya Muhammadiyah dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah,” ujarnya.
Artinya ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), PDM memiliki bangunan megah.
Baca Juga:Siapkan Tenaga Kompeten Kecantikan Kulit, LKP Yuwita Kota Tasikmalaya Resmi Melaksanakan PKK 2023Lulusan PKBM Gema Kota Tasikmalaya Punya Daya Saing, Bisa Berprestasi dan Masuk Sekolah Formal
Sedangkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) hingga ranting tidak ada, sebetulnya kerugian besar bagi Muhammadiyah kehilangan basis gerakannya.
“Sebab, keberadaan anggota ini ada di PCM dan ranting bukan di PPM, PWM, dan PDM. Maka harus dibangun dari PCM hingga ranting agar memiliki ideologi yang mengakar dan sumber daya manusia (SDM) kuat,” katanya.
Mengingat, dalam bermuhammadiyah ini, merupakan kumpulan orang-orang yang menyadari jalan meraih surga. Sebab dalam hidupnya tidak untuk kepentingan pribadi melainkan untuk umat.
“Sehingga perlu semangat bermuhammadiyah untuk memiliki semangat menolong atau memberi. Bukan sebaliknya, yakni meminta,” ujarnya. (riz)