Save Janda menyadari membuka status janda kepada publik atau lingkaran perkawanan bukanlah perkara mudah. Para perempuan janda harus berhadapan dengan stigma sosial yang melekat: sebagai penggoda suami orang, perempuan murahan yang pandai bergulat di ranjang, dan lainnya. Bahkan stigma di masyarakat ini kadang lebih berat daripada harus menanggung perceraian itu sendiri.
Buruknya stigma sosial merupakan proses tambahan bagi para janda, selain harus menata ulang hidupnya setelah bercerai. Kesulitan yang dialami para janda merupakan bentuk diskriminasi struktural pada perempuan, kondisi ini tak terjadi pada laki-laki ataupun yang menyandang status duda.
So, di Hari Janda Internasional ini mari mulai hapuskan stigma dan diskriminasi terhadap janda.
Baca Juga:SDN Cikadu Tasikmalaya Terima Bantuan Fasilitas KBM, eFishery Bantu Tingkatkan Kualitas PendidikanHoreee..Liburan Sekolah Tiket Kereta Api Diskon 25 Persen, Cek Tanggal dan Rutenya!
Dan bagi para janda, terus semangat dan bangkit dari keterpurukan, karena kamu tidak sendiri! (*)