TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sudah lebih dari sebulan keluarga Maman Suparman (60), korban bencana longsor di Purbaratu masih mengungsi. Rumahnya yang rusak karena longsor 14 Mei 2023 lalu belum diperbaiki karena masalah biaya.
Rumah Maman yang longsor tepatnya berada di Kampung Babakan Kelurahan/Kecamatan Purbaratu. Pada kejadian itu Maman mengalami luka di bagian kaki karena tertimpa material bangunan yang ambruk. Sampai saat ini, dia belum bisa berjalan secara normal karena lukanya belum pulih.
Keluarga Maman tinggal bersama anak dan menantunya yang masih di kampung yang sama. Pasalnya rumahnya sejauh ini tidak layak untuk ditinggali di mana tembok rumah itu roboh dan bangunan dapur sudah rata dengan tanah.
Baca Juga:Harlah ke-73 Fatayat NU Kota Tasikmalaya Dihadiri KH M Musthofa Aqiel Siroj, Bertekad Semakin Bermanfaat Untuk MasyarakatTim Futsal Pendekar United Milik Atta Halilintar Bakal Tanding Melawan Tim Futsal Kota Tasikmalaya
Pria paruh baya itu masih bingung soal biaya perbaikan rumahnya. Maka dari itu untuk sementara, rumah itu dibiarkan dulu dalam kondisi kosong. “Karena rusak begini bagaimana bisa ditinggali,” ucapnya.
Rumah tersebut sebelumnya dihuni oleh 4 jiwa, Maman, istrinya dan kedua anaknya. Sebetulnya pria paruh baya itu punya 5 anak, namun sebagian sudah berkeluarga.
Jangankan untuk pembangun, untuk biaya membersihkan longsoran tanah saja dia sudah kewalahan meski sudah dibantu anak dan saudaranya. Keseharian Maman sendiri merupakan tukang pijat dengan penghasilan tak menentu. “Tapi sekarang saya belum bisa kemana-mana, kecuali kalau yang datang ke rumah,” terangnya.
Namun setiap hari dia ditemani anaknya selalu menyempatkan untuk mengecek bangunan itu. Selain memastikan barang-barangnya tetap ada, juga sekalian membersihkannya.
Pantauan Radar, kerusakan rumah Maman tidak begitu parah. Hanya dapur dengan ukuran sekitar 2×5 meter saja yang roboh total. Namun karena dinding temboknya ikut roboh membuat bangunan itu tidak bisa dihuni.
Anak Maman, Gun Gun Gunawan (27) mengatakan bahwa sebelumnya ada wacana bantuan dari pemerintah. Namun informasi terakhir ternyata rumahnya tidak bisa diperbaiki lewat program bantuan. “Informasinya karena sudah diberi bantuan selimut dan sembako,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap ada solusi bagi perbaikan rumah orang tuanya. Karena bagaimana pun kalau terlalu lama dibiarkan, rumah itu bakal semakin rusak dan biaya perbaikan yang dibutuhkan semakin besar. “Ya kami berharap rumah orang tua saya bisa diperbaiki,” imbuhnya.(*)