CIAMIS, RADARTASIK.ID – Anggota komisi D DPRD Ciamis Yogi Permadi mengaku prihatin dengan munculnya kasus pelajar SMK yang digorok lehernya gara-gara rebutan lelaki. Menurutnya hal seperti itu tak semestinya terjadi.
“Sangat prihatin dengan kondisi hal tersebut, karena ketelaluan sampai menggorok leher. Beruntung korbannya bisa selamat dari kejadian itu. Bahkan saat ditengok oleh komisi D sekarang sudah membaik,” ujarnya kepada Radar, Rabu (21/6/2023).
Yogi menduga kemunculan kasus itu merupakan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak. Ia pun berpesan agar pendidikan karakter dan keagamaan terhadap anak-anak diperkuat. Agar, anak memiliki pertahanan dari serangan hal-hal negatif dalam kehidupannya.
Baca Juga:Pelajar yang Lehernya Digorok Mulai Membaik, Tapi Belum Bisa BicaraMengendarai Sepeda Listrik Uwinfly Dragon DF7 Ternyata Tidak Bisa Sembarangan, Ketahui Fitur, Tata Cara Pengoperasian, dan Cara Ngecas Baterai
“Dengan tidak ada pondasi agama anak gampang terbawa arus dan bisa sampai melakukan (perbuatan) nekad,” jelasnya.
Anggota Komisi D DPRD Ciamis Agus Rohimat menambahkan saat dijenguk, siswi SMK yang jadi korban penggorokan leher sudah sadar. Namun belum bisa bicara apa pun.
“Saya prihatin sekali (melihat) kondisi seperti itu. Kasihan korban dan orang tuanya juga nangis terus,” paparnya.
Rencananya, kata dia, Komisi D selaku mitra pemerintah dalam bidang pendidikan akan mengambil sejumlah langkah untuk menyikapi persoalan itu.
Salah satunya berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan agar menguatkan pendidikan karakter. Juga agar sekolah tidak hanya berfokus pada nilai akademik tetapi mendidik siswa agar menjadi generasi berakhlak.
“Kami berharap kepada kepolisian kasus ini diusut dengan tuntas, diketahui bahwa pelaku memang sudah tidak sekolah lagi,” pungkasnya.(isr)