Dia ingin membuka kelas yang memang kelas tersebut diisi oleh para siswa yang memiliki bakat khusus di bidang non akademik baik seni dan olahraga.
Pada intinya, tambah dia, sekolah konsen bagaimana membina bakat-bakat ini lebih optimal dan bisa terus berprestasi. SMPN 2 konsen dan fokus dalam pembelajaran diferensiasi dan multiple intelejen, bahwa anak atau siswa itu semuanya cerdas tergantung dari potensi masing-masing.
Untuk jalur berprestasi di bidang non akademik bisa dari olahraga dan seni. Pihak sekolah sangat membutuhkan di bidang seni, bisa pintar tari, bernyanyi atau bisa bermain alat musik.
Baca Juga:Sepeda Pacific Cameron 4.0 Cocok untuk Perempuan, Ini Spesifikasinya!Peternak di Kabupaten Tasikmalaya Siap Menghadapi Ancaman Flu Burung
“Jika ada siswa baru yang mau di tes, seperti bermain alat musik, piano, main gitar kami siap untuk menerima di jalur prestasi. Meskipun tidak mempunyai piagam atau sertifikat, ketika mau di tes perform dan bisa tampil memainkan alat musik dengan baik akan diterima,” tambah dia.
Guru Pembina Tari dan Seni Budaya SMP Negeri 2 Tasikmalaya Kuswan Nurhidayat MPd menambahkan, ada tujuh orang siswa di tim tari SMPN 2 Tasikmalaya yang sudah berprestasi di tingkat Kota Tasikmalaya, bahkan sudah mengikuti kejuaraan di provinsi atau tampil di festival luar negeri.
Bagi tim tari SMPN 2 yang berhasil menjadi juara pertama di FLS2N tingkat Kota Tasikmalaya nanti akan tampil di kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Barat. Harapannya bisa melaju ke tingkat nasional.
Dengan adanya kelas BI ini ke depannya, siswa yang berprestasi di bidang non akademik seperti seni dan olahraga bisa dibina berkelanjutan. Sekolah sangat menghargai kemampuan anak dengan berbagai bakat yang dimilikinya.
“Untuk menyeimbangkan bakat akademik, dan mengembangkan jalur prestasi di non akademik, maka kelas BI ini bisa menjaring siswa baru ini,” tambah dia. (dik)