TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim pengabdian dosen Unsil Tasikmalaya melakukan edukasi kepada masyarakat soal gizi untuk pencegahan stunting.
Persoalan anak stunting masih jadi problem di masyarakat di berbagai daerah, termasuk Kota Tasikmalaya. Salah satu pemicunya yakni pemahaman masyarakat yang masih minim dalam hal asupan gizi.
Di Kota Tasikmalaya masuk 5 kasus stunting tertinggi di Jawa Barat. Pada November 2022 lalu, tercatat angka stunting di angka 12,8%.
Baca Juga:Dicari! Pengusaha di Ciamis Berjiwa Pemimpin Untuk Dijadikan Ketua KadinIni Strategi Disporabudpar Kota Tasikmalaya Untuk Antisipasi Kesemerawutan Kalau Proyek Revitalisasi Alun-Alun Dadaha Selesai
Hal itu mendasari civitas akademik Universitas Siliwangi untuk melakukan pencegahan. Salah satunya melalui program pengabdian kepada masyarakat melalui edukasi masalah gizi.
Pengabdian tersebut melibatkan 4 dosen Fakultas Ilmu Kesehatan yakni Dr Ai Sri Kosnayani SPd Msi, Dr Prima Endang Susilowati MSi, Rizka Fikrinisa SGz MPH dan Asep Kurnia Hidayat Ir MT. Juga Pelaksanaan juga ada seorang alumni Lyvia Fabien Silva SGz dan bidan Kelurahan Kotabaru Kecamatan Cibeureum Hj Etin AMd Keb.
Para tenaga pendidik dan praktisi kesehatan itu pada pelaksanaannya juga melibatkan Mahasiswa Jurusan Gizi FIK Unsil. Mereka adalah Lola Farida, Syelin Alifmalia, Rima Septi Alkariema, Erni Kusumawati dan Belinda.
Dr Ai Sri Kosnayani SPd Msi menganalisa bahwa salah satu pemicu stunting di wilayah kerja Puskesmas Cibeureum yakni rendahnya tingkat pendidikan. “Dari data BPS Kota Tasikmalaya sekitar 37,11% masyarakat berpendidikan SD,” ucapnya.
Menurutnya tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat SDM dan pemahaman mengenai kebutuhan gizi seimbang. Maka dari itu pihaknya melakukan pendidikan kesehatan tentang stunting pada 13-14 Juni 2023 .
“Bagaimana cara pencegahannya, pedoman gizi seimbang dan pelatihan penyusunan menu dengan pedoman gizi seimbang,” ucapnya.
Sebelum itu, pihaknya sudah melakukan berbagai tahapan persiapan. Dari mulai observasi lapangan, koordinasi, dan persiapan materi pelatihan. “Sasaran kegiatan ini adalah ibu balita dan kader di Posyandu Mayangsari Indah dan Posyandu Tanjung Kelurahan Kotabaru Kecamatan Cibeureum,” ucapnya.
Baca Juga:Putusan MK Soal Sistem Proporsional Terbuka Pemilu 2024, PAN, PKB dan PKS Gembira, PDI Perjuangan Masih Tunggu IniSetiap Hari Sepeda Motor Yang Parkir di Jalan Cihideung Diangkut Satpol PP, Pengunjung Belum Sadar Juga
Pihaknya berharap pelatihan dan edukasi masalah gizi ini bisa diterapkan oleh ibu-ibu balita dan menjadi bahan sosialisasi kader posyandu. Sehingga ke depannya stunting bisa semakin ditekan. “Ini juga bentuk dukungan kami kepada upaya pemerintah yang ingin menekan angka stunting,” tandasnya.(*)