TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemandangan berbeda terlihat di SMKN 2 Tasikmalaya, Jalan Noenoeng Tisnasaputra, Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
Biasanya hari Senin identik dengan upacara pengibaran bendera. Namun, kali ini mereka datang ke sekolah memakai pakaian serba putih sebagaimana jamaah haji mengenakan kain ihram. Mereka berbaris di lapangan untuk mengikuti praktik bimbingan manasik haji.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMKN 2 Tasikmalaya, Herman Suherman mengatakan, praktik bimbingan manasik haji ini diikuti para pelajar kelas X dan XI dengan jumlah sekitar 1660 siswa.
Baca Juga:Gara-Gara Obat Nyamuk Bakar, Toko Klontong dan Tempat Cuci Motor di Kota Tasikmalaya Ludes Dilalap ApiMahasiswa Kritik Penanganan Sampah di Kota Tasikmalaya Belum Tuntas Sampai ke Akar-Akarnya
“Ini program rutin sekolah kita yang sempat terpotong beberapa waktu lalu karena pandemi Covid. Praktik bimbingan manasik haji ini telah 5 kali kami gelar,” paparnya disela bimbingan, Senin (12/6/2023).
Menurutnya pelaksanaan ibadah haji terbagi dalam 3 jenis. Mulai haji tamattu, ifrad dan qiran. Para pelajar di sekolahnya itu mengikuti bimbingan praktik manasik kategori tamattu. Itu karena secara umum jamaah haji Indonesia melaksanakan Tamattu.
“Artinya umroh dulu lalu berangkat haji. Hari ini (kemarin, Red) kita praktik menuju Arafah yang artinya umrohnya sudah. Lalu nanti di sana mendengarkan khutbah, tausiah dan bertarbiyah,” katanya menjelaskan.
Setelah itu, nantinya para siswa pun mengumpulkan batu sebanyak 70 butir. Kemudian bergerak menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumroh.
“Kemudian berjalan kembali melaksanakan tawaf dan sa’i. Praktiknya di sini saja di kompleks area sekolah,” tutur Herman.
Dia menambahkan, pihaknya melakukan praktik bimbingan manasik haji ini sebagai pembelajaran inisatif dari pihak sekolah.
Tujuannya, ketika siswa diberikan gambaran Kakbah dan haji apalagi dalam momentum bulan Zulhijah, diharapkan bisa membentuk karakter siswa lebih religius lagi.
Baca Juga:Yayasan Setara Sediakan Ambulan UAS untuk Antar-Jemput Pasien, Masyarakat Bisa Menghubungi Yayasan Jika PerluPenderita Sifilis Jangan Malu! Ayo Lapor dan Periksakan Diri ke Layanan Kesehatan Pemerintah, Obatnya Sudah Dikirimkan Kemenkes ke Semua Daerah Loh!
Sebab, praktiknya tidak cuma pembelajaran ritual, namun mempraktikan ketahanan fisik dalam mensimulasikan kegiatan haji.
“Apalagi praktik bimbingan manasik ini, juga masuk pelajaran PAI di sekolah kami,” jelasnya.(*)