TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tasik Creative Innovation and Committee (TCIC) membantah terlibat dalam pelatihan ekonomi kreatif dari dosen Unsil di GCC pada Jumat (9/6/2023). Pihak penyelenggara diminta untuk meluruskan soal dugaan pencatutan tersebut.
Ketua TCIC, Roni Fitra mengaku aneh karena TCIC disebut-sebut menjadi peserta dalam pelatihan dari program pengabdian tersebut. Pasalnya sejauh ini pihaknya tidak mendapat komunikasi atau koordinasi apapun. “Informasi ada acara itu pun kami tidak tahu,” ujarnya kepada Radartasik.id, Sabtu malam (10/9/2023).
Pihaknya juga menjelaskan bahwa TCIC merupakan sebuah komite, bukan komunitas. Sehingga semua yang ada di dalamnya masuk sebagai kepengurusan. “Jadi TCIC tidak memiliki anggota, dan bukan juga di bawah naungan Disporabudpar,” terangnya.
Baca Juga:Konser Berkelas! Dewa 19 Feat All Stars Bakal Gebrak Solo dan JakartaKenapa Harus Dukung Prabowo Subianto Jadi Presiden? Ini Jawaban Hashim Djojohadikusumo
Pihaknya tidak mengetahui motif pihak penyelenggara membawa nama TCIC dalam kegiatan tersebut. Meskipun tidak ada kerugian kongkret, hal itu tetap saja dinilai tidak etis. “Enggak ada kerugian, tapi tetap saja itu pencatutan,” katanya.
Menyikapi situasi ini, Roni tidak punya rencana melakukan upaya khusus. Hanya saja dia meminta pihak penyelenggara bisa memberikan penjelasan untuk meluruskan pemberitaan yang beredar. “Minta pihak penyelenggara untuk klarifikasi,” terangnya.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, pada Jumat 9 Juni 2023 kemarin sejumlah dosen Unsil memberikan pelatihan ekonomi kreatif yang berlokasi di GCC Komplek Dadaha. Pelatihan itu mengajarkan ibu-ibu untuk membuat buket dari barang bekas agar memiliki bilai ekonomis.
Di luar wawancara langsung kepada penyelenggara Lucky Radi Rinandiyana SE, panitia juga memberikan dokumen press release. Di situ tertulis bahwa pelatihan tersebut ditujukan kepada komunitas Tasik Creative Innovative and Commiittee (TCIC).
Sementara itu, Lucky Radi Rinandiyana SE mengatakan ada kesalahpahaman mengenai masalah ini. Pada dasarnya pelatihan tersebut merupakan kerja sama penyelenggara dengan Disporabudpar. “Kami yang memberikan pelatihan, Disporabudpar yang mendatangkan pesertanya,” ujarnya.
Informasi yang dia dapat dari Disporabudpar, lanjut Lucky, peserta dari TCIC. Maka dari itu pihaknya mencantumkan nama TCIC sebegai penerima pelatihan ekonomi kreatif tersebut. “Kami juga tidak tahu TCIC atau bukan, itu informasi dari dinas (Disporabudpar),” tuturnya.(*)