TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sistem proteksi kebakaran Matahari Tasikmalaya yang tidak layak membuat petugas kesulitan melakukan pemadaman. Petugas sampai harus memecahkan kaca pusat belanja fashion itu agar asap mudah keluar dari bangunan.
Penanganan kebakaran Matahari Dept Store Tasikmalaya memakan waktu sekitar 6 jam. Mekipun petugas sudah tiba di lokasi sejak pukul 10.30 WIB, Namun upaya pemadaman sulit karena pekatnya kepulan asap di dalam bangunan matahari Dept Store.
Pada akhirnya petugas sampai memecahkan sebidang kaca dari area parkiran lantai 2 untuk mempercepat keluarnya asap. Pasalnya bangunan tersebut minim ventilasi sehingga asap terus menggumpal di dalam.
Baca Juga:KNPI Cihideung : Mohon Doa, Pj Walikota Tasikmalaya Sedang “Sakit”Dosen Unsil Melatih Ibu-Ibu Jadi Penghasil Rupiah
Setelah kepulan asap mulai menipis, petugas pun bisa lebih leluasa untuk masuk. Di mana gudang yang terbakar sudah dalam kodnisi gosong. Sampai dengan pendinginan, penanganan kebakaran tersebut baru selesai sekitar pukul 16.30 WIB.
Kalak BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman bahwa kebakaran terjadi di area gudang sepatu dan manekin. Beberapa kali petugas berhasil mencapai titik api namun tidak bisa bertahan lama. “15 menit sudah sangat sesak,” katanya.
Menurutnya bangunan tersebut tidak memiliki sistem proteksi kebakaran yang layak. Salah satunya tidak ada ventilasi sehingga asap terus menggumpal di dalam. “Makanya terpaksa kami pecahkan kacanya supaya asap bisa lebih cepat keluar,” terangnya.
Selain itu sistem hydran di bangunan itu juga sudah tidak layak. Sehingga penanganan betul-betul memaksimalkan peralatan petugas. “Selangnya saja sudah tidak bisa digunakan,” ucapnya.
Pantauannya, bangunan tersebut memiliki fire detector dan juga smoke detector. Namun sama sekali tidak berfungsi saat kebakaran terjadi. “Ada, tapi tidak berfungsi,” terangnya.
Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak terutama para pengusaha. Karena pada dasarnya sistem proteksi kebakaran merupakan hal yang wajib. “Bukan hanya ada, tapi kondisinya harus layak,” ucapnya.
BPBD sudah pernah melakukan inspeksi bangunan matahari, saat itu pihaknya sudah memberikan beberapa rekomendasi perbaikan. Namun tampaknya rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti. “Kami juga pernah melakukan penanganan kebakaran, tapi sepertinya kepanikan membuat hasil pelatihan jadi nihil,” imbuhnya.(*)