TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penataan Jalan Cihideung butuh sesuatu yang memang mendorong terciptanya suasana yang nyaman, tertata serta nilai estetika. Salah satunya rasa malu baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat secara umum.
Pembangunan di Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung terjadi di tahun 2022, era kepemimpinan H M Yusuf yang. Meskipun pembangunan selesai, namun kondisinya jauh dari kata estetika.
Sekretaris DPD Golkar Kota Tasikmalaya H Eries Hermawan mengakui bahwa pembangunan Cihideung menjadi salah satu kebijakan H M Yusuf saat memimpin. Salah satu yang melatarbelakanginya yakni rasa malu melihat kondisi Jalan Cihideung yang kumuh. “Sebagai pimpinan pasti malu melihat wajah pusat kota yang kumuh,” katanya kepada Radartasik.id, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga:Polling Pilkada 2024 Tidak Mengikat, Tapi BermanfaatKota Tasikmalaya Terasa Tanpa Walikota, Cheka Virgowansyah Kurang Dikenal
Untuk menata Jalan Cihideung butuh sebuah lompatan besar yang tidak gampang, namun dengan rasa malu dan tanggung jawab akhirnya berhasil. Menurut Eries hal tersebut salah satu keberhasilan luar biasa. “Tahu sendiri bagaimana kondisi Jalan Cihideung sebelumnya, jadi proses pembangunan pedestrian ini tidak gampang,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak masyarakat yang gembira dengan terbangunnya pedestrian di Jalan HZ Mustofa. Khususnya ketika pedestrian masih steril dari pedagang kaki lima. “Karena suasananya kan memang jadi nyaman dan indah di sana,” ucapnya.
Ketika masa jabatan H M Yusuf habis, salah satu pesan untuk Pj Wali Kota adalah menjaga dan melanjutkan penataan kawasan pedestrian HZ Mustofa dan Jalan Cihideung. “Dan awalnya kami percaya pemerintah kota di bawah Pj Walikota mampu untuk menjaganya,” ucapnya.
Namun demikian realitasnya tidak sesuai dengan harapan, saat ini Jalan Cihideung tak ubahnya pusat perdagangan. Di mana PKL berjejer dan membuat estetika pedestrian menjadi pudar bahkan hilang. “Sangat jauh kan dari harapan dan perencanaan,” katanya.
Dia melihat sejauh ini beberapa pihak menyoroti keseriusan pemerintahan saat ini dalam menjaga penataan dan estetika Jalan Cihideung. Hal itu menurutnya cukup fair dan memang realitanya seperti itu. “Sangat wajar jika banyak yang kecewa dengan pemerintah sekarang ini, karena Jalan Cihideung butuh ditata secara serius,” ujarnya.