BANJAR, RADARTASIK.ID – Kurang dari satu bulan, Hari Raya Idul Adha 1444 H akan tiba. Namun, penjulanan hewan ternak untuk berkurban masih sepi pembeli.
Seorang pedagang hewan ternak di Desa Balokang Kecamatan Banjar, Enceng mengaku penjualan sapi untuk kebutuhan berkurban mengalami penurunan.
Bahkan hingga saat ini baru beberapa ekor sapi yang terjual. “Tahun ini merosot. Turun sampai 70 persen,” tutur Enceng di peternakannya Dusun Parung Desa Balokang, Senin 5 Juni 2023.
Baca Juga:Ratusan Buruh di Kota Banjar Terkena PHK, Ini Penjelasan Dinas Tenaga KerjaRibuan Jemaah di Pangandaran Berkumpul, Hadiri Munajat Al Qurani
Hari Raya Idul Adha Tahun 2022, Enceng mengaku dapat menjual hingga 60 ekor lebih. Tahun ini, kurang dari satu bulan, 30 ekor sapi belum terjual semua. “Sekarang 30 sapi aja belum laku,” kata Enceng.
Penurunan daya beli masyarakat terhadap hewan sapi untuk berkurban, kata Enceng, disebabkan munculnya kembali virus penyakit mulut dan kuku atau PMK.
“Sapi di sini juga dikontrol secara rutin oleh Dinas (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar) untuk mencegah hewan terkena penyakit,” tambahnya.
Enceng menuturkan, sapi yang dimilikinya beberapa jenis, seperti silang limosin, simentang dan ongoh. “Untuk sapi dengan bobot mencapai 8 kuintal atau 800 kilogram dibanderol harga Rp 35 juta,” katanya.**