CIAMIS, RADARTASIK.ID — Muhammad Nurdin (45) warga Dusun Sukahurip RT 05 /02 Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis tewas gantung diri.
Ia menuntaskan perjalanan hidupnya dengan mengikatkan tali tambang pada leher yang digantungkan ke kayu plafon dapur.
Jasad Muhammad Nurdin ditemukan pertama kali oleh ayahnya sendiri, Maniso alias Nono (60), sekitar pukul 06.10 Jumat (2/6/2023) pagi. Saat itu sang ayah hendak mematikan lampu yang masih menyala.
Baca Juga:Mengupas Gagasan Marketplace Guru ala Mendikbud Nadiem Makariem untuk Mengangkat Guru Honorer menjadi PPPKPemkot Tasikmalaya: Alihkan Belanja Rokok Pada Sumber Protein Anak
Kasi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalena mebeberkan bahwa selama ini Nurdin tinggal sendiri di rumahnya. Aksi gantung diri almarhum baru diketahui ketika Nono mendatangi rumahnya pagi-pagi.
Sang ayah heran lantaran pintu rumah masih tertutup dan lampu masih menyala.
Nono sempat mengetuk pintu rumah beberapa kali. Namun tidak ada jawaban. Karena curiga, Nono pun menghubungi Watiman, saudaranya.
Tak lama kemudian Watiman datang dan membantunya membuka pintu.
Maniso kaget lantaran menemukan anaknya sudah tergantung pada kayu plafon dapur menggunakan tambang.
“Dari kejadian itu saksi melaporkan kejadian bunuh diri tersebut kepada Kepala Dusun Sukamulya, Kepala Desa Sukasari, Babinsa dan Bhabinkantibmas, melalui telepon dan WA,” papar Magdalena.
Setelah mendapat laporan, kata Magdalena, Babinsa dan Bhabinkantibmas mendatangi TKP. Kemudian berkoordinasi dengan Polsek dan Puskesmas Banjarsari.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang bersangkutan diperkirakan melakukan aksi bunuh diri sekitar pukul 06.00.
Baca Juga:Pengamat: Pokir Sudah Bergeser, Sekarang Jadi Ajang Bagi-Bagi ProyekPeringatan Harlah Pancasila di Ciamis, Bupati Ajak Tanamkan Semangat Gotong Royong
Alasan pasti Nurdin gantung diri belum terungkap jelas. Pihak keluarga masih merahasiakannya. Namun dari keterangan sementara yang didapat polisi, almarhum memiliki persoalan yang di duga membuatnya depresi.
Sementara hasil pemeriksaan petugas di TKP juga tidak menemukan tanda kekerasan.
Sehingga disimpulkan bahwa itu adalah murni aksi bunuh diri. Bukan korban tindak pidana.
“Bahkan keluarga menerima dan meminta tidak diotopsi dan menguburkannya,” kata dia.
Uju (34), tetangga korban mengungkap bahwa yang bersangkutan memang sudah lama mengalami depresi.