RADARTASIK.ID – Anggaran Kemendikbudristek 2024 akan dialokasikan untuk mengoptimalkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan program prioritas lain.
Dalam rapat yang digelar bersama Komisi X DPR RI pada Rabu 31 Mei 2023 di Jakarta, Nadiem Makarim menyampaikan akan mengalokasikan anggaran Kemendikbudristek 2024 untuk melanjutkan program prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya dan masih berjalan hingga saat ini.
Anggaran Kemendikbudristek 2024 untuk Lanjutkan Program Prioritas
“Arah kebijakan Kemendikbudristek tahun 2024 memang melanjutkan dari program prioritas di tahun sebelumnya, karena tahun 2024 memang saatnya kita memperkuat program-program kita,” ujar Nadiem Makarim, dikutip dari laman Kemendikbud.
Baca Juga:Nadiem Makarim Sebut Mahasiswa yang Ikut Program Kampus Merdeka Dapat Kerja Lebih Cepat dan Gaji Tinggi5 Alasan Mengapa Masa Kontrak PPPK Harus Dihilangkan
Adapun program prioritas yang akan dilanjutkan di antaranya PIP, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). pendidikan nonformal, dan pengukuhan pendidikan seperti inklusif dan di daerah 3T.
Program prioritas lainnya yang memanfaatkan anggaran Kemendikbudristek 2024 adalah pendidikan tinggi vokasi, pendidikan tinggi akademik, Asasmen Kompetensi Minimum (AKM), serta pendanaan pendidikan.
Tidak hanya itu, Nadiem Makarim juga mengungkapkan bahwa di tahun 2024 nanti, Kemendikbudristek akan melakukan pembesaran terhadap program-program yang termasuk dalam Kampus Merdeka.
Hingga saat ini Kampus Merdeka telah diikuti oleh lebih dari 500.000 mahasiswa. Nadiem mengatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) telah berhasil mendapatkan pekerjaan lebih cepat, serta memperoleh gaji yang lebih tinggi.
Pencapaian tersebut dinilai Mendikbudristek sebagai hal yang luar biasa dan berdampak pada karier mahasiswa yang pernah mengikuti program tersebut.
Selain itu, ada beberapa program pendidikan tinggi lain yang akan dilanjutkan di tahun depan dengan tujuan untuk menghilangkan sekat antara industri, riset, dan akademis. (*)