Siti kemudian memilih dibonceng Aipda Ucan Suwandi dengan motor dinas polisi jenis matic. Dia diajak keliling Kota Tasikmalaya. “Senang sekali, rasanya seperti diberi hadiah besar,” ungkap dia.
Di lain hal, Siti sendiri memiliki kekaguman terhadap sosok abdi negara yang berseragam. Sedari kecil kekaguman itu sudah muncul dibenaknya.
“Emang sejak kecil saya suka sama abdi negara, ya walau pun jodoh saya bukan polisi atau tentara,” jelasnya.
Baca Juga:Duh Ngeri! 65 Persen Pengguna Narkoba Berusia 18-59 TahunPemkot Tasikmalaya Belum Umumkan Skema Rotasi dan Mutasi Pegawai, Muncul Spekulasi dan Isu Intervensi
Siti mengatakan pada kehamilan anak kedua dia juga sempat ngidam serupa. Tapi ketika itu ngidamnya berupa ingin berfoto dengan tentara.
“Waktu hamil Quinsha (anak kedua usia 3 tahun) saya ngidam berfoto dengan tentara. Waktu iti ketemu tentara lagi makan, langsung saya ajak berfoto,” kata Siti.
Setelah ngidam dibonceng polisinya kesampaian, Siti baru menyadari aksinya itu tergolong nekad. Selain berani memberhentikan polisi, dia juga baru menyadari kalau dirinya belum punya surat izin mengemudi.
“Setelah dibonceng polisi, saya pulang. Cerita ke suami, dia kaget. Ditegur, berani-beraninya menyetop polisi padahal nggak punya SIM. Katanya bagaimana kalau langsung ditilang,” ungkap dia.
Terlepas dari hal itu, dia mengungkapkan terima kasih kepada polisi yang telah mewujudkan ngidamnya. “Terima kasih ke Pak Ucan dan Pak Misbah, sudah mau menuruti keinginan saya,” pungkasnya.(igi)