TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Pondok Pesantren (FPP) angkat bicara menyikapi kasus Moge senggol santri Ponpes Miftahul Huda Al Abidin di Ciamis. Jika tidak ada pertanggungjawaban, persoalan bisa semakin panjang.
Koordinator FPP Priangan Timur Ustaz Yusuf Roni mengutuk pengendara moge pepalu tabrak lari di Ciamis. Apalagi korban merupakan santri yang merupakan bagian dari keluarga pesantren. “Mengutuk keras sekeras-kerasnya moge yang beriringan dari Pangandaran menuju bandung,” ungkapnya.
Sebagaimana pemberitaan yang beredar, pelaku langsung kabur setelah menyenggol santri hingga mengalami luka serius. Hal tersebut tentunya merupakan sikap yang tidak kooperatif. “Jangan dianggap sepele, ini (korban) santri,” ujarnya.
Baca Juga:Santri Miftahul Huda Kena Senggol Moge di CiamisGP Ansor Kota Tasikmalaya : Bayar Pajak Perwujudan Cinta Tanah Air
Ustaz Yusuf Roni juga menuntut aparat kepolisian bisa mengusut tuntas kasus tabrak lari moge dengan korban santri ini. Pasalnya saat ini informasi moge yang menyenggol santri ini sudah beredar ke pesantren-pesantren. “Karena ini suasana sudah agak memanas, baik kalangan kiai, kalangan santri,” terang ulama yang juga pimpinan Ponpes Al Mujahidin Kota Tasikmalaya itu.
Pihaknya pun meminta pelaku pengendara moge yang menabrak santri Miftahul Huda Al Abidin Ciamis segera menyerahkan diri kepada aparat berwajib. Karena bagaimana pun ini merupakan negara hukum di mana segala perbuatan ada konsekuensinya. “Menyerahkan diri kepada kepolisian, juga bertanggung jawab sepenuhnya,” ucapnya.
kasus moge senggol santri Ponpes Miftahul Huda Al Abidin Ciamis ini terjadi di Sukahaji Cihaurbeuti pada Sabtu (27/5/2023). Di mana pengendar moge langsung kabur dari lokasi sedangkan korban yang merupakan santri mengalami luka serius.
Berdasarkan informasi yang beredar, kasus moge senggol santri ini terjadi sekitar pukul 14.00. Bahkan keluarga pesantren pun sempat mencegat moge-moge yang melintas untuk memperingatkan agar komunitas otomotif elit itu bisa membawa kembali pelaku yang kabur untuk bertanggung jawab.
Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al -Abidin KH Imam Usuludin mengonfirmasi hal tersebut. nama santri yakni Yayat Riyadhul Hidayat (22). Dia merupakan santri asal Kabupaten Kuningan. “Betul, korban adalah santri kami,” ungkapnya melalui sambungan telepon.