TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus Rudapaksa Kabupaten Tasikmalaya, di Sukaraja ayah gagahi anak tiri dan di Cigalontang paman gagahi keponakan.
Kasus rudapaksa Kabupaten Tasikmalaya terhadap anak tidak ada habis-habisnya, ibarat jamur tumbuh di musim hujan.
Terlebih, itu dilakukan oleh orang terdekat korban, mulai dari ayah tiri, paman dan kakak ipar.
Baca Juga:Ngerii!!! Suami Istri Edarkan Uang Palsu di TasikmalayaPembangunan Tol Getaci Sukses, Ini Pesan Wakil Ketua DPRD Jabar Ade Ginanjar
Terbukti saat Polres Tasikmalaya berhasil meringkus empat pelaku rudapaksa terhadap anak.
Itu diketahui Kapolres Tasikmalaya, AKBP Suhardi Hery Haryanto SIK MM melakukan konferensi pers di Makopolres Tasikmalaya, Rabu 24 Mei 2023.
Polres Tasikmalaya berhasil menangkap empat pelaku.
Itu mulai dari korban AA (13) asal Kecamatan Cigalontang disetubuhi oleh SY selaku paman korban.
“Masuk laporan persetubuhan pada 31 Maret 2023 dengan modus bujuk rayu. Itu dilakukan saat ibu korban sedang di luar rumah,” katanya.
Lalu, korban VR (14) dari Kecamatan Cikatomas disetubuhi oleh HR selaku ayah tiri korban.
“Masuk laporan persetubuhan pada 10 Mei 2023 dengan modus bujuk rayu. Itu dilakukan saat ibu korban sedang di luar rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut, korban SL (10) dari Kecamatan Sukaraja disetubuhi oleh AB ayah tiri korban. Pelaku pun pernah menganiaya korban.
Baca Juga:Jalan Cikalong Rusak Selama 35 Tahun, Apa Kabar Pemkab Tasikmalaya?Anggaran Pemkab Tasikmalaya Terbatas, Hanya Bergantung Bantuan Provinsi Jabar Soal Perbaikan Jalan
“Masuk laporan persetubuhan pada 10 April 2023 dengan modus bujuk rayu. Dilakukannya saat ibu korban sedang tidur,” katanya.
Sedangkan, korban WN (15) dari Kecamatan Cigalontang disetubuhi oleh DN selalu kakak ipar korban. Bahkan korban telah melahirkan.
“Masuk laporan dari 31 Maret 2023 dengan modus bujuk rayunya. Dilakukan saat kakak korban sedang tidur,” ujarnya.
Pelaku Kasus Rudapaksa Kabupaten Tasikmalaya Dikenakan UU Perlindungan Anak
Semua pelaku rudapaksa sedarah atau keluarga di bawah umur tersebut, akan dikenakan pasal 81 dan atau 82 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Bisa dengan ancaman pidana 15 tahun penjara,” katanya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya Ato Rinanto menyampaikan bersyukur empat pelaku kekerasan seksual di bawah umur sudah diamankan oleh pihak kepolisian.