Kata Kasmini, untuk harga pupuk subsidi jenis urea sekitar Rp 100 ribu, sedangkan harga pupuk non subsidi bisa mencapai Rp 400 ribu. “Kalau ada uang ya bisa dibeli,” katanya.
Ia mengatakan, kartu tersebut ia buat saat bergabung Kelompok Wanita Tani (KWT). “Tapi sekarang kartu ini seolah tidak guna, kalau ada saldo juga sedikit,” ucapnya.
Padahal, sekarang harus segera menabur pupuk. “Tandurnya sudah, ya tinggal ngagemuk (menebar pupuk, Red),” jelasnya.
Baca Juga:Seleksi JPTP Kota Banjar: 4 Orang Lamar Posisi Sekda, Sosok Seperti Ini yang DibutuhkanIni Alasan Ade Setiana Mengundurkan Diri dari Posisi Pj Sekda Kota Banjar
Hal juga diungkapkan petani lainnya Yoga. Ia yang memiliki garapan 300 bata sulit mendapatkan pupuk walaupun memiliki kartu tani. “Depositnya gak ada, gimana solusinya,” katanya. **