TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – PSSI Kota Tasikmalaya dan Tasik Raya FC baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan lisensi D bagi para pelatih secara mandiri.
Inisiatif ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Kota Tasikmalaya, karena biasanya pelatihan semacam itu hanya tersedia di kota-kota besar yang memaksa pelatih dari Kota Resik untuk pergi ke luar daerah.
Ketua Pelaksana Pelatihan, Andi Tubagus, bertekad menjadikan kegiatan ini sebagai titik awal kebangkitan pesepakbola di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Rp 26 Miliar Akan Digelontorkan untuk Melanjutkan Jalan Lingkar Utara Kota TasikmalayaMahasiswa Kecewa Aspirasinya Belum Juga Direspon Pj Wali Kota
Tujuan utamanya adalah memberikan pelatihan lisensi D kepada para pelatih agar dapat membina dan melatih anak-anak SSB secara lebih profesional.
“Kami ingin meningkatkan kualitas SDM pelatih di Kota Tasik, karena masih banyak pelatih di sini yang belum memiliki lisensi. Oleh karena itu, kami menghadirkan instruktur yang kompeten, yaitu coach Kusnul Yakin dari PSSI Pusat,” ujar Andi saat pelatihan pada Rabu (24/5/2023) sore.
Menurut Andi, pelatihan ini memiliki arti penting dalam sejarah sepakbola Kota Resik.
Selama bertahun-tahun, para pelatih di daerah tersebut belum dapat memperoleh lisensi D secara lokal.
Berbeda dengan kabupaten/kota lain yang rutin menggelar pendidikan dasar kepelatihan atau Coaching Course D Lisence.
“Rencananya, pelatihan ini akan berlangsung selama tujuh hari, mulai dari 22 Mei hingga 28 Mei 2023. Kami berharap ini dapat menjadi tolok ukur bahwa sertifikasi sebagai pelatih sepakbola sangatlah penting,” tambah Andi.
Andi menjelaskan bahwa setiap pelatih minimal harus memiliki lisensi D atau sertifikat dasar kepelatihan.
Baca Juga:Empat Birokrat Masuk Daftar Usulan Calon Wali Kota Tasikmalaya Versi Polling Tasik Leaders Club (TLC)Kontroversi Siswa SMP Bawa Sepeda Motor: Tidak Cukup Umur untuk SIM, Parkir di Alun-Alun dan Pendopo Lama Kota Tasikmalaya
Menurutnya, seorang pelatih sejati adalah mereka yang telah menempuh pendidikan dan memperoleh sertifikasi dalam bidang kepelatihan.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana anak-anak usia 12 tahun ke bawah dapat berkembang dengan baik baik saat mereka masih muda maupun ketika dewasa. Jika para pelatih memiliki lisensi, potensi bakat anak-anak akan lebih tergali dan berkembang,” ungkapnya.