TASIKMALAYA RADARTASIK.ID -Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat mengaku heran dengan sikap Pemkot dan Tim Penataan Jalan Cihideung, karena di satu sisi konsep sudah ada, namun di sisi lain masih dalam pembahasan.
“Kalau sudah ada sejak awal, lalu tim penataan sedang merancang konsep apa?,” tanyanya.
Ketika Tim Penataan membuat konsep baru untuk Jalan Cihideung, artinya konsep awal yang menghabiskan anggaran ratusan juta jadi mubazir. Maka idealnya, tim penataan tidak perlu merancang konsep baru kecuali statusnya darurat. “Masa anggaran ratusan juta jadi mubazir begitu saja,” tuturnya.
Baca Juga:Belum Selesai! Kasus Dugaan Penganiayaan Siswi SMA di Tasikmalaya Naik PenyidikanTernyata, Konsep Penataan Jalan Cihideung Sudah Ada
Menanggapi penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), pada konsep awal ada konter untuk jasa usaha formal. Namun faktanya saat ini konter tersebut tidak ada di area pedestrian. “Harusnya kan ada,” ujarnya.
Maka dari itu menurunnya Pemkot perlu menyediakan konter tersebut di kawasan pedestrian. Karena tanpa sarana tersebut, penataan tidak akan bisa terlaksana. “Nanti kan konter itu bisa memfasilitasi pelaku usaha, termasuk PKL,” tuturnya.
Namun tentunya Dinas KUMKM Perindag harus mampu berperan memberikan pembinaan kepada PKL. Supaya para pedagang tersebut menjadi jasa usaha formal yang bisa mengisi konter. “Supaya cara berjualannya juga bisa lebih baik,” ucapnya.
Menurutnya PKL tidak perlu memajang seluruh barang dagangannya, cukup sampel-sampel yang mewakili produk. Sehingga lebih tertata dan memiliki nilai estetika. “Jadi barangnya di simpan saja di tempat khusus, yang dipajang hanya sampel,” katanya.
Produk dagangannya pun menurutnya harus bisa menyesuaikan. Karena akan lebih bagus jika produk dagangan di kawasan Cihideung yang bernilai wisata.
Sayangnya, lanjut Tatang, dia melihat ada gesekan antar OPD dalam upaya penataan jalan Cihideung ini. Sehingga konsep yang sudah ada pun seolah menjadi mubazir. “Sepertinya ini efek dari internal tim penataan yang tidak harmonis,” ucapnya.
Celakanya lagi, Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah seolah mengabaikan situasi tersebut. Karena jika sebagai pemimpin, tentunya dia paling bertanggung jawab atas kondisi tersebut. “Pj Wali Kota sepertinya tidak punya nyali, jadi cari aman terus,” imbuhnya.(*)