PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Sejumlah petani di Pangandaran mengeluhkan tidak adanya kuota untuk pembelian pupuk bersubsidi. Hal itu yang dialami pemegang kartu tani dari Kecamatan Parigi, Kasmini (44).
Kasmini mengatakan, beberapa pemegang kartu tani mengeluhkan tidak adanya saldo untuk membeli pupuk bersubsidi.
“Akhirnya tidak bisa membeli pupuk, adapun pupuk yang non subsidi harganya cukup mahal,” katanya, Rabu 24 Mei 2023.
Baca Juga:KONI Kabupaten Garut: Cabor Harus Punya Perencanaan yang JelasJemaah Haji Asal Garut Kloter Pertama Didominasi Lansia, Bupati: Jaga Kesehatan!
Kata Kasmini, untuk harga pupuk subsidi jenis urea sekitar Rp 100 ribu, sedangkan harga pupuk non subsidi bisa mencapai Rp 400 ribu. “Kalau ada uang ya bisa dibeli,” katanya.
Ia mengatakan, kartu tani tersebut ia buat saat bergabung Kelompok Wanita Tani (KWT). “Tapi sekarang kartu ini seolah tidak guna, kalau ada saldo juga sedikit,” ucapnya.
Padahal, kata petani di Pangandaran ini, sekarang harus segera menabur pupuk. “Tandurnya sudah, ya tinggal ngagemuk (menebar pupuk, Red),” jelasnya.
Hal juga diungkapkan petani di Pangandaran lainnya Yoga. Ia yang memiliki garapan 300 bata sulit mendapatkan pupuk walaupun memiliki kartu tani. “Depositnya gak ada, gimana solusinya,” katanya.
Saat mencoba mengonfirmasi itu kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman, ia belum mau memberikan keterangan. “Takut salah data, ke pak Restu (Kepala Bidang Sarana dan Prasarana),” jelasnya.
Sementara saat menghubungi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Restu lewat pesan singkat WhatsApp, ia mengaku sedang bertugas di lapangan. “Nuju di Langkap (Lagi di Langlaplancar, Red),” singkatnya.**