TLC ini juga bukan sekadar sebuah konsep acara untuk adu gagasan para anggota. Namun, menjadi gerakan pemberdayaan masyarakat yang memulainya dengan pemberdayaan secara politik.
“TLC ingin menjadikan rakyat bukan hanya sekedar jadi objek politik tapi juga harus menjadi subjek politik dan subjek perubahan. Maka dibuatlah konsep yang bisa memberdayakan rakyat secara politik yaitu dimulai dari dilibatkannya rakyat dalam proses pengusulan Bacawalkot terbaik langsung dari rakyat yang ada di sekitar mereka dan benar-benar mereka kenal,” rincinya.
Pihaknya pun menggunakan aplikasi google form sebagai sebuah cara murah dan sederhana dalam menjaring Bacawalkot Tasikmalaya dari akar rumput dengan konsep polling.
Baca Juga:Kontroversi Siswa SMP Bawa Sepeda Motor: Tidak Cukup Umur untuk SIM, Parkir di Alun-Alun dan Pendopo Lama Kota TasikmalayaTim Pesepakbola Muda SSB Putra Brey Tasikmalaya Bersiap Menaklukkan Cirebon setelah Meraih Juara Liga Sentra Indonesia U-12
Mulai dari tanggal 6-7 Mei 2023 kami melakukan sosialisasi konsep di WAG. Selanjutnya melakukan uji public tahap awal polling pertama sekaligus penjaringan Bacawalkot Tasikmalaya langsung dari rakyat selama 10 hari dimulai tanggal 8-17 Mei 2023,” jelas dia.
Hasilnya, kata Wahyudin, terjaring dalam waktu hanya 10 hari sebanyak 2.721 pengusul dengan hasil 100 kandidat Bacawalkot Tasikmalaya 2024-2029. Setelah masa penjaringan maka TLC selanjutnya menanyakan kesediaan 100 kandidat yang disulkan oleh masyarakat.
“Apakan mereka bersedia mengikuti proses selanjutnya yaitu uji ide dan gagasan sebagai sebuah penguatan politik gagasan,” jelas Wahyudin.(igi)