TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya tampaknya mengerjakan hal yang tidak masuk akal dalam penataan Jalan Cihideung, pasalnya tim tetap ingin mengakomodir 231 PKL sambil menciptakan suasanya yang tertata.
Publik dari mulai tokoh masyarakat, ulama sampai legislator memberikan atensi Pemkot kembali pada tujuan awal dalam penataan Jalan Cihideung. Supaya tidak ada kebimbangan dalam menentukan arah penataan.
Ketua Tim Penataan sekaligus Asda 2 Pemkot Tasikmalaya H tedi Setiadi menjelasakan tujuan pembangunan Jalan HZ Mustofa dan Cihideung untuk menunjang agar Tasikmalaya menjadi kota yang maju. Baik dari sisi perekonomian dan juga sisi industri, Salah satunya dengan membenahi wajah pusat kota agar lebih baik lagi. “Jalan HZ Mustofa dan Cihideung ini kan merupakan wajah Kota Tasik,” ungkapnya kepada Radar, Senin (22/5/2023).
Baca Juga:Pihak Sekolah Angkat Bicara Soal Kasus Viral Dugaan Penganiayaan Siswi SMA di TasikmalayaViral Penganiayaan Siswi SMA Tasikmalaya, Sudah Damai Tapi Ada Intimidasi
Dalam segi infrastrukturnya, menurut H Tedi sudah cukup berhasil di mana kondisi Jalan HZ Mustofa dan Cihideung banyak mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Karena penampilan baru dua area tersebut lebih baik dari sebelumnya. “Sudah bagus kan kondisinya juga,” terangnya.
Namun pihaknya juga perlu mengakomodir para PKL yang sebelumnya biasa melapak di kawasan tersebut, termasuk di Jalan Cihideung. Sementara hasil verifikasi, jumlah PKL di Jalan Cihideung ada sebanyak 231. “Itu juga hasil kami verifikasi, karena sebelumnya kan informasinya ada 300-an lebih,” tuturnya.
Mengenai rasionalisasi dari Pemkot, H Tedi mengakui tidak masuk akal menciptakan suasana yang tertata dengan jumlah PKL sebanyak itu. Apalagi jika semua PKL penempatannya pakai tenda. “Tapi kan tidak semua PKL harus pakai tenda, sebagian bisa menempel di dinding-dinding toko,” katanya.
Soal jumlah rasional PKL yang bisa terakomodir agar tetap menjaga Cihideung tetap tertata, H tedi belum bisa memastikannya. Karena hal itu sedang dalam pembahasan untuk bisa mengetahui jumlah pastinya. “Justru ini yang sedang dikaji, mudah-mudahan seminggu ini selesai,” terangnya.
Maka dari itu, pihaknya menegaskan bahwa Pemkot terus bekerja untuk menemukan solusi penataan. Hanya saja ada hal-hal teknis yang memang membutuhkan waktu. “Kita juga bekerja,” ucapnya.(*)