RADARTASIK.ID – Pesaing Google Search, Neeva, mengumumkan pada hari Sabtu 20 Mei 2023 waktu setempat bahwa mereka akan menutup mesin pencariannya.
Neeva mengatakan bahwa mereka akan beralih ke kecerdasan buatan (AI)—kemungkinan Snowflake akan mengakuisisinya sebagaimana dalam laporan The Information. Namun sepertinya mereka lebih meyakini kegagalannya.
”Dibutuhkan usaha yang besar untuk membangun mesin pencarian,” tulis pendiri Neeva, Sridhar Ramaswamy dan Vivek Raghunathan dalam sebuah pos blog yang mengumumkan penutupan tersebut.
Baca Juga:Ini Kesiapan Maktab di Makkah untuk Layani Jemaah Haji Indonesia, Paspor Diganti GelangSAKIT SAMPAI KE TULANG! Arsenal Gagal Juara Premier League, Mikel Arteta Murung, Man City Pesta
Sridhar Ramaswamy secara khusus adalah salah satu alasan mengapa Neeva tampak menjanjikan. Dia sebagai mantan kepala bisnis iklan Google dan sedikit orang yang lebih terampil dalam membangun dan memonetisasi mesin pencarian.
Meski akhirnya akan mentup mesin pencariannya, mereka mengklaim Neeva berhasil melakukannya.
Mereka berhasil membangun mesin pencarian yang baik dan kompetitif. Bahkan mereka unggul dibandingkan Google dalam beberapa hal. Seperti mengganti 10 tautan biru dengan halaman yang lebih visual dan menekankan informasi yang manusia buat.
Situs teknologi Amerika Serikat, The Verge telah berbicara dengan para pendiri Neeva beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Daftar keluhan mereka sangat panjang dan beralasan.
Menurut The Verge, Neeva harus bersaing dengan kesepakatan bernilai miliaran dolar yang Google tandatangani untuk membuatnya menjadi mesin pencarian default di semua perangkat; popup besar ”apakah Anda yakin ingin mengganti?” yang muncul setiap kali Anda mencoba mengatur browser atau mesin pencarian default yang baru; kesulitan menemukan pengaturan tersebut pada awalnya; kerumitan yang ada di Chrome Web Store; dan seterusnya.
The Verge menilai siapa pun yang mencoba membangun mesin pencarian baru akan menghadapi pertempuran yang sangat berat.