Lebih lanjut, dalam orientasi pembelajaran untuk kurikulum merdeka kepada siswa bisa dalam pembelajaran memanfaatkan teknologi dan berdasarkan level kemampuan siswa.
“Artinya guru tidak bisa menggeneralisir kemampuan siswa. Tetapi dalam pembelajarannya harus menyesuaikan level kemampuan siswa,” katanya.
Lalu, di dalam implementasi kurikulum merdeka ada tiga opsi yang dipilih oleh sekolah yakni mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.
Baca Juga:SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Cetak Lulusan Islami, Unggul dan Berdaya SaingTeknik Vokal Keren, Vadya Mahasiswa Asal Kota Tasikmalaya Melaju ke Istana Negara
“Untuk mandiri belajar, menerapkan beberapa bagian dan prinsip pada kurikulum merdeka, tanpa mengganti satuan pendidikan yang sedang diterapkan di sekolah, mulai dari kelas PAUD, 1,4,7, dan 10,” ujarnya.
Sedangkan mandiri berubah, mendapatkan keleluasaan kepada sekolah saat menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan untuk kelas PAUD, 1, 4, 7, dan 10.
“Di sisi lain untuk mandiri berbagi, menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat di sekolah untuk kelas PAUD, 1, 4, 7, dan 10,” katanya. (riz)