CIAMIS, RADARTASIK.ID – Menjadi anggota dewan seperti DPRD atau pun DPR RI adalah hak semua masyarakat Indonesia. Asalkan syarat-syaratnya terpenuhi, semuanya sah-sah saja ikut mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.
Hal itu seperti yang dilakukan Fahrizal Rismawan (41), tukang parkir di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Ciamis. Ia ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2024 nanti.
Warga Jalan Ahmadyani Lingkungan Panongan RT 03/14 Kelurahan Ciamis Kabupaten Ciamis ini nyaleg untuk dapil 1 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ciamis.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Targetkan Rp 2,2 Miliar dari Parkir BerlanggananPertanyakan Kebenaran Kades Selingkuh, Warga Gunungcupu Geruduk Kantor Desa
Ketika ditanya wartawan, Fahrizal menceritakan bahwa ini bukan pertama kalinya ia nyaleg. Pada Pileg tahun 2019 ia juga pernah mendaftarkan diri menjadi calon anggota DPRD Ciamis lewat Partai Perindo. Namun kala itu ia mendapat suara sedikit. Hanya ratusan saja.
“Saya target sekarang semoga dengan perahu PKB targetan bisa sampai 3 ribuan suara,” ujar Duda anak tiga ini, Selasa (16/5/2023).
Modal Relasi dan Kenalan
Ia mengatakan dirinya tidak punya modal uang sama sekali. Namun tetap nekad mencalonkan diri dengan hanya mengandalkan perkenalan dan relasi saja. Penghasilannya saat ini hanya cukup nuntuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
”Pada intinya saya melakukan ini khlas dan mencoba peruntungan saja. Menang, alhamdulillah. Ya tidak apa-apa, namanya juga perjuangan,” tuturnya.
Daerah pemilihan yang didapat Fahrizal saat ini sama dengan dulu sewaktu ia nyalon dari Perindo. Yakni dapil 1 yang meliputi Ciamis, Sadananya, Cikoneng dan Sindagkasih. Hanya partai yang menjadi perahunya saja yang berbeda.
Ia pun optimis pada Pileg nanti bisa meraup suara lebih banyak dari pemilihan tahun 2019. Basis pendukungnya sudah ada. Meski tidak begitu besar.
“Kenapa pilih PKB, karena menurut saya PKB partai yang memberikan perhatian serius ke kalangan masarakat marjinal deperti kaum buruh, buruh migran. Bahkan tukang parkir seperti sayapun diperlakukan sama seperti yang berprofesi sebagai apapun,” paparnya.