TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua Pansus LKPJ sekaligus anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya H Deny Romdhony beri komentar pedas mengenai kondisi Jalan Cihideung.
Pantauan Radar, penataan PKL sudah lebih baik dari sebelumnya di mana penempatan tenda-tenda berjajar di satu barisan. Ruang untuk pejalan kaki di kawasan pedestrian itu pun menjadi lebih lebar.
Terlihat beberapa petugas Satpol PP pun berjaga di kawasan tersebut. Di samping itu, sejumlah anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang tergabung dalam Pansus LPKJ pun datang ke lokasi.
Baca Juga:Sentuhan Klasik, Resep Kacang Panjang Bumbu Kuning dengan Daging Sapi Empuk LezatGerindra Kota Tasikmalaya Realistis Dapat 14 Kursi, Demokrat Membangun Optimisme Menuju Pileg 2024
Selain meninjau hasil pembangunan, mereka pun memperhatikan kondisi penataannya. Hadir pada peninjauan itu H Deny Romdhony, Dede Muharam, Isep Rislia, H Ajat Sudrajat, Bagas Suryono, H Dayat Mustofa dan Gilman Mawardi, Murjani dan Ade Lukman.
Ketua Pansus LKPJ H Deny Romdony mengatakan bahwa biaya pembangunan kawasan tersebut mengorbankan banyak hal. Karena Pemkot mengalokasikan dana yang tidak sedikit dalam kondisi keuangan yang defisit, sehingga sejak awal dia kurang setuju. “Kenapa pemerintah kota ini selalu memaksakan,” ucapnya politisi PDI Perjuangan itu ketika meninjau kondisi Jalan Cihideung.
Berhubung pembangunan sudah terlaksana, maka tim penataan seharusnya bekerja secara maksimal untuk menjaga penataannya. Meskipun sudah tenda PKL sudah berjejer di satu barisan, menurutnya masih kurang tertata. “Karena ini sudah melenceng dari konsep awal,” terangnya.
Belum lagi masalah sepeda-sepeda motor yang parkir di jalur lintasan kendaraan. Ketika memang dilarang, seharusnya jalur tersebut steril dari yang parkir sembarangan. “Kan ini jelas sudah enggak boleh,” ucapnya.
Apalagi ketika ada pungutan kepada para pengendara yang parkir di jalur Cihideung itu. Tentunya akan jadi pertanyaan jadi retribusi atau tidaknya, termasuk dasar pungutannya. “Apa dipungut enggak parkir ini, saya juga perlu informasi,” katanya.
Melihat hal tersebut, H Deny juga sependapat dengan H Agus Wahyudin terkait harus adanya evaluasi Tim Penataan. Bahkan jika perlu ada pergantian orang yang memang lebih mampu melakukan penataan. “Tim ini enggak bener, ganti deh,” ucapnya.