RADARTASIK.ID – Pembalap Repsol Honda Joan Mir mengaku takut berakhir seperti pembalap Honda sebelumnya, yakni Jorge Lorenzo dan Pol Espargaro.
“Tim tidak memahami apa yang saya butuhkan untuk berlari cepat. Saya bisa mengubah sesuatu dalam gaya balap saya, tapi tidak semuanya. Para Stewards? Saya memiliki masalah yang lebih besar.”
Balapan ini sangat sulit bagi saya. Faktanya saya mengalami masalah saat menghentikan motor dan mempertahankan jalur,” ungkap Joan Mir. “Saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan. Saat ini, tim tidak memahami apa yang saya butuhkan untuk berlari cepat. Bahkan saya tidak tahu apa yang saya butuhkan untuk mengendarai motor ini lebih baik. Meskipun Saya mencoba mengubah gaya balap saya, tapi saya tidak natural dan selalu melebar.
Baca Juga:Adik Valentino Rossi dan Adik Marc Marquez Bertabrakan di Gp PrancisMurid Valentino Rossi, Marco Bezzecchi Juara di GP Prancis
Apakah Anda membutuhkan motor yang benar-benar berbeda untuk Anda sendiri? “Saya pikir kita bisa memperbaiki yang ini. Dan saya tidak pernah bisa memperbaiki diri saya sejak FP1. Saya tahu cara mengendarai, tapi ketika mencoba memaksanya, semakin rumit. Mereka harus memahami gaya saya. Saya bisa mengubah sesuatu sebagai pembalap, tapi tidak semuanya. Kami tidak bisa membuat motor ini bekerja. Kami mengambil arah yang salah, dan saya tidak bisa mendorong.”
Joan Mir Takut Berakhir Seperti Pembalap Honda Sebelumnya
Apakah Anda takut berakhir seperti Jorge Lorenzo atau Pol Espargaro? “Tentu saja takut. Bagaimanapun Saya ingin menang dan sulit bagi seorang pembalap seperti saya untuk melihat diri saya berada dalam posisi seperti sekarang. Motivasi saya adalah untuk menang, naik podium, tetap di depan. Hasil-hasil ini adalah bahan bakar bagi saya, dan sudah lama saya tidak memilikinya. Saya membutuhkannya. Di sini tahun lalu, dengan Suzuki saya balapan satu detik lebih cepat.”
Apa pendapat Anda tentang pertemuan kemarin dengan Stewards? “Kami mendesak mereka untuk lebih seragam dalam penilaian dan menyederhanakan sedikit hal-hal. Kita akan lihat apa yang mereka lakukan. Saya hanya bisa mempercayai mereka. Saya memiliki masalah yang lebih besar daripada khawatir tentang hukuman,” katanya sambil tertawa. (*)