TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – 9 kader telah terpilih menjadi pimpinan baru PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya melalui Musda ke-3 di Graha Umtas Kecamatan Tamansari, Minggu (14/5/2023).
9 pimpinan PD Muhammadiyah yang baru tersebut yakni H Dede Habibullah SPd MPd, M Arif Gunawan ST Msi, Adang Rusmana SH, Asep Rahmat SPd MPd, H Syamsul Ma’arip, Irwan Fauzy Ridwan MESy, H Iip Syamsul Arief, Irman Nurmansyah SPdI, H Ayi Mubarok Sag.
Berdasarkan hasil musyawarah, 9 pimpinan tersebut sepakat menunjuk H Iip Syamsul Arief menjadi Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Periode 2022-2027.
Baca Juga:PKB Kota Tasikmalaya Bicara Harga Usai Daftarkan BacalegPasca Banjir di Ciamis, Brimob Polda Jabar Lakukan Ini
Pada saat pembukaan Musda , Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat Dr Ayi Yunus Rusyana, M Ag berharap musyawarah tersebut mampu melahirkan kepengurusan yang lebih baik lagi. “Bisa menghasilkan kepengurusan yang mendekati sempurna,” ungkapnya.
Pihaknya memberikan gambaran bahwa PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya perlu perpaduan kader muda dan yang sudah senior. Supaya menjadi jalan regenerasi di mana kader-kader muda bisa mematangkan pengalamannya secara langsung. “Bisa belajar dari pengalaman (senior) tentang tantangan dan hambatan yang sebelumnya,” ujarnya.
Di samping itu, kader-kader muda juga menurutnya punya energi lebih untuk membuat PD Muhammadiyah beradaptasi dengan perkembangan zaman. Karena di era teknologi digital saat ini menjadi tantangan tersendiri untuk bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan organisasi. “Tantangan digitalisasi, ilmu pengetahuan, pendidikan dan tantangan lainnya,” ucapnya.
Salah satu sektor yang perlu pengembangan yakni keberadaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Menurutnya, perguruan tinggi tersebut harus terus terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang berpengaruh di masyarakat. “Bukan hanya di Tasikmalaya saja, tapi harus sampai tingkat nasional,” terangnya.
Ketua penyelenggaran Musda ke-3 PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Adang Rusmana menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya sudah melakukan penjaringan kandidat. Di mana muncul 43 calon sementara dan terseleksi menjadi 27 orang. “Di Musda ini ada pemilihan calon tetap dari 27 menjadi 9,” ucapnya.
Untuk pertama kalinya, pemilihan dilakukan dengan cara E-Voting. Selain mengefektifkan waktu, juga lebih meyakinkan dalam hal transparansi. “Jadi langsung kelihatan siapa saja 9 nama dengan suara terbanyak,” ucapnya.